TEMPO.CO, Jakarta -Emas masih jadi pilihan investasi yang aman. Sifatnya yang tidak mudah dipalsukan, indah, universal, likuid, dan naik dalam jangka panjang membuat logam ini disukai banyak kalangan.
Kendati demikian, masih ada masyarakat yang kurang memahami tipe investasi emas seperti apa yang dapat mendatangkan keuntungan yang paling baik.
Investasi emas dapat dilakukan dengan berbagai cara baik dalam bentuk asli, emas dinar, perhiasan, tabungan emas, atau dengan kepemilikan surat berharga seperti Exchange Traded Fund (ETF) emas atau saham dari perusahaan produsen emas.
Perencana keuangan OneShildt Budi Raharjo mengatakan bahwa tidak ada investasi yang tidak berisiko. Tengok kembali pada 2013, emas mengalami penurunan nilai yang cukup signifikan setelah mengalami kenaikan beberapa tahun sebelumnya.
Namun perhiasan emas, tak termasuk investasi. Sebabnya konsumen tidak hanya membeli logamnya melainkan juga harus membayar ongkos desain dan pembuatan. “Saat dijual kembali, pemilik emas perhiasan umumnya hanya mendapatkan harga sesuai bobot gram emas yang dikandungnya,” ujarnya.
Batangan emas murni 99,99 persen di pabrik logam mulia Krastvetmet, di kota Krasnoyarsk, Siberia, Rusia, 22 September 2017. Pabrik ini merupakan salah satu produsen terbesar logam mulia terbesar di dunia. REUTERS/Ilya Naymushin
Bagi Anda yang masih memuilai investasi emas, berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan diperhitungkan oleh calon investor.
Pertama, investor harus memperhatikan kemampuan finansial. Berinvestasi haruslah dimulai dengan dana lebih. Apabila setiap bulan sudah memiliki surplus, maka kelebihan dana dapat dialokasikan ke dalam investasi agar berkembang untuk penggunaan masa depan.
Kedua, investor harus siap. Seringkali terjadi orang mengorbankan seluruh penghasilan atau bahkan berutang untuk mendapatkan keuntungan berinvestasi.
Ketiga, memilih bentuk emas. Bagi pemula disarankan untuk berinvestasi dalam bentuk logam mulia.
Keempat, tempat penyimpanan. Salah satu hal pelik dalam berinvestasi emas adalah penyimpanan. Kecerobohan dalam penyimpanan dapat mengakibatkan emas yang sudah disimpan bertahun-tahun berisiko hilang.
Umumnya orang menyimpan emas dalam tempat khusus seperti safe deposit box. Namun tidak perlu khawatir, saat ini sudah tersedia tabungan emas di Pegadaian yang memungkinkan orang menabung emas tanpa harus menyimpan fisik dan tanpa biaya penitipan.
“Kelebihan lainnya adalah tersedia pecahan hingga 0,01 gram sehingga tidak membatasi ketersediaan dana bagi investor,” ujarnya.
Kelima, jangka waktu investasi. Sebaiknya dalam berinvestasi emas untuk mendapatkan manfaat optimal adalah untuk disimpan dalam jangka waktu menengah panjang, seperti lebih dari 5 tahun.
BISNIS