TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali) Levita Ginting Supit optimistis terhadap pertumbuhan franchise pada tahun ini.
Dia mengemukakan merek waralaba lokal makin sering hadir dalam berbagai pameran waralaba di luar negeri.
Selain itu, waralaba asing yang berminat masuk ke Indonesia terus bertambah.
“Sekarang ada waiting list dari Korea, Amerika, sama Eropa yang mau masuk ke sini, lagi cari partner,” katanya seperti dikutip di laman Bisnis.com, Kamis, 22 Februari 2018.
Simak: Indonesia Yakin Jadi Tujuan Utama Investasi Waralaba Asing
Minat asing ingin masuk ke Indonesia disebabkan pasar Tanah Air dinilai masih menarik.
Pada 2017, jenis waralaba yang masih terus berkembang antara lain di sektor makanan dan minuman serta jasa.
Levita mengatakan, hingga saat ini pun waralaba makanan dan minuman masih menduduki peringkat atas.
“Hal itu bisa dilihat dengan restoran baru yang dibuka, restoran lokal. Begitu juga dari luar, waralaba asing juga banyak dalam F&B (food and beverage),” ujarnya.
Dia mengatakan hal tersebut juga dipengaruhi respons masyarakat Indonesia terhadap makanan dan minuman yang sangat positif. Menurutnya, dengan kondisi ekonomi yang kurang baik, bisnis makanan waralaba tidak pernah mati. “Kalau urusan perut tetap number one, ya,” ucapnya.
BISNIS.COM