TEMPO.CO, Jakarta - Di sepanjang 2017, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar Rp 39,7 triliun atau naik 11 persen dibanding tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 35,8 triliun. Dengan pencapaian tersebut, penguasaan pasar Bank Mandiri di bisnis ini berada di kisaran 10 persen dengan rasio NPL terjaga di kisaran 2 persen.
"Potensi pasar KPR di Indonesia masih terbuka lebar seiring meningkatnya masyarakat kelas menengah dan dukungan perekonomian nasional," kata Senior Vice President Consumer Loans Bank Mandiri Harry Gale di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Februari 2018.
Baca: BCA Ulang Tahun, Bunga KPR 5,61 Persen
Untuk 2018 ini, Harry optimistis akan terus meningkat. Ia pun menargetkan bisnis KPR Bank Mandiri dapat tumbuh dua digit. "Kisaran dua digit, tapi kami tidak mau sebut spesifiknya," ucap dia.
Selain itu, Bank Mandiri tengah menggelar program menarik dengan pengembang di berbagai kawasan. Bank Mandiri meluncurkan promo suku bunga spesial 5,55 persen p.a eff fixed dua tahun pertama dan 6,55 persen p.a eff fixed tiga tahun selanjutnya.
Bahkan, Harry menuturkan, telah bekerja sama dengan developer rekanan unggulan untuk memberikan keuntungan lebih kepada nasabah. "Subsidi suku bunga menjadi mulai dari 3,55 persen p.a eff fixed dua tahun pertama dan 6,55 persen p.a eff fixed tiga tahun selanjutnya, serta diskon biaya KPR," ujar dia.
Syarat untuk mengajukan KPR adalah jika di Jakarta harus memiliki minimal penghasilan Rp 2,5 juta dan di luar Jakarta Rp 2 juta. Maksimal tenor sampai 20 tahun dan usia pengajuan KPR minimal 21 tahun.