TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS), Freddy Tedjasasmita menargetkan perolehan pendapatan tahun 2018 mencapai US$ 60 juta. Freddy mengaku optimistis target tersebut bisa tercapai, dikarenakan harga batu bara sedang dalam tren bullish dan produksi batu bara juga diprediksi meningkat tahun ini.
"Kami yakin pendapatan tahun 2018 bisa mencapai US$ 60 juta," ujar Freddy di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 15 Januari 2018. Freddy juga memaparkan bahwa BOSS menargetkan peningkatan produksi di tahun ini menjadi 800.000 ton melalui pembukaan konsensi tambang baru.
Baca: YLKI Desak Pemerintah Intervensi Harga Batu Bara Acuan
Sementara itu, Direktur BOSS Widodo Nurly menyebutkan bahwa perusahaan menargetkan margin laba sebesar 25 persen di tahun 2018. Dalam artian, BOSS akan menargetkan laba bersih senilai US$ 15 juta.
Perusahaan yang baru saja melakukan IPO di BEI ini optimistis bisa mencapai target. Hal itu dikarenakan harga batu bara diprediksi meningkat pada tahun ini.
Selain itu, hasil produksi batu bara perusahaan dengan kualitas tinggi juga mampu memacu BOSS dalam menjual batu bara dengan harga yang lebih tinggi dibanding harga global.
Untuk diketahui, BOSS resmi menjadi anggota bursa ke-2 di tahun 2018. Dalam pembukaannya, harga saham BOSS langsung meningkat 50 persen atau 200 poin. Sehingga harga awal Rp 400 mengalami kenaikan ke level Rp 600 per saham.
Dalam sesi perdana ini saham BOSS ditransaksikan sebanyak 15 kali dengan total volume perdagangan 701 saham senilai Rp 35,51 juta. BOSS melepas sebanyak 400 juta lembar saham. Perseroan ini ingin mendapatkan dana sebesar Rp 160 miliar dari IPO.