TEMPO.CO, Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) akan menggelar sensus penduduk untuk ketujuh kalinya pada tahun 2020. Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan kegiatan sensus penduduk di tahun 2020 akan memiliki tantangan yang semakin berat.
"Tantangan yang akan makin berat karena kalo kita ngikutin proyeksi penduduk, jumlah penduduk di taun 2020 sudah 271 juta penduduknya makin besar," kata dia dalam Kick Off Meeting Sensus Penduduk 2020 di gedung BPS, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2018.
Tantangan berikutnya, kata dia, adalah perkembangan teknologi serta mobilitas penduduk yang semakin tinggi dan sulit ditemui secara langsung. Oleh karena itu, BPS akan menyiapkan langkah strategis dalam menghadapi tantangan tersebut, salah satunya memanfaatkan Computer Assisted Personal Interview (CAPI) dan CAWI (Commputer Assistence and Web Interviewing).
"Kalau kita hanya menggunakan kuisioner kertas saja ngejarin mereka (penduduk) juga akan luar biasa kan. Tapi kalau dengan CAPI akan lebih cepat atau dengan adanya CAWI ada web yang mereka bisa isi," ujar dia.
Sebelum sensus penduduk tahun 2020 dilaksanakan, BPS akan melakukan pilot project sensus penduduk mini yang akan di gelar pada bulan Juli 2018 di tujuh provinsi Indonesia. "Itu di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, DKI Jakarta, Maluku, Kalimantan Selatan dan Papua ," kata dia.
Suhariyanto memaparkan pihaknya akan berpegang pada tiga prinsisp dalam menjalankan sensus nanti, yakni akurasi, komprehensif dan tolak ukur. Setelah pilot project di 7 provinsi selesai, maka BPS akan melakukan geladi bersih di tahun 2019.
Menurut dia, nantinya hasil sensus penduduk akan digunakan sebagai penajaman program di kementerian dan lembaga. Selain itu, BPS juga menempatkan SDGs (sustainable development goals) sebagai prioritas. Kemudian, sensus ini juga ditujukan untuk memenuhi sejumlah target yang telah ditetapkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Ia juga mengatakan dalam sensus penduduk 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) juga akan menyiapkan 800 ribu orang yang berperan sebagai pencacah di lapangan nantinya. Sementara itu, terkait anggaran, Suhariyanto mengatakan masih belum menghitungnya secara detail. "Belum menghitung sampai kesana detailnya, masih banyak yang perlu dipikirkan," kata dia.