TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian memprediksi produksi teh nasional masih akan lesu tahun ini. Di tahun 2018, pemerintah memperkirakan produksi teh di dalam negeri hanya akan meningkat kurang dari 1 persen dibanding tahun lalu.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, angka sementara produksi teh dalam negeri mencapai 139.362 ton pada 2017. Adapun produksi tahun ini diestimasi hanya akan mencapai 140.084 ton.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Bambang mengakui kendati bertumbuh, peningkatan produksi teh dalam negeri tersebut memang sangat kecil. Meski begitu, ia menyebutkan selain kuantitas juga dilakukan peningkatan kualitas yang mempertimbangkan kebutuhan pasar internasional.
Baca: Taiwan Akan Kembangkan Zona Pertanian 1.000 Hektare di Indonesia
“Memang masih kecil (kenaikan produksi), tapi kami arahkan ke kualitas," ujar Bambang, Rabu, 14 Februari 2018. "Masih ada peningkatan tapi kami pertimbangkan juga kebutuhan pasar internasional."
Lebih jauh Bambang menyebutkan Indonesia juga harus bisa meningkatkan citra teh dalam negeri dengan melakukan promosi di luar negeri. Tetapi, sebelum itu, perbaikan citra harus dimulai di dalam negeri yaitu dengan menggenjot kualitas dan konsumsi lokal. “Meningkatkan konsumsi lokal juga biasanya diikuti permintaan internasional, keyakinan di dalam negeri menambah kepercayaan internasional,” ucapnya.
Untuk itu, pihaknya mendorong kerja sama swasta atau industri dengan para petani teh rakyat demi memajukan kualitas teh dalam negeri. Selain itu, Kementerian Pertanian juga akan menyalurkan bantuan untuk peremajaan teh di perkebunan rakyat.
Tahun ini, Kementerian Pertanian bakal menyalurkan dana sebesar Rp 6,7 miliar untuk intensifikasi 215 hektare perkebunan teh di 1 kabupaten atau kota dan rehabilitasi 1.000 hektare di 7 kabupaten dan kota dari 2 provinsi. “Minimal ada pola kemitraan (antara industri atau swasta dengan petani) jadi kami harapkan industri dapat membantu kesulitan yang dihadapi petani," kata Bambang.
Tetapi, menurut Bambang, mungkin karena fluktuasi harga teh di pasar yang terjadi membuat minat industri untuk memberikan perhatian kepada petani lemah. "Di sinilah perlunya pemerintah hadir,” katanya.