TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan nilai tukar Rupiah untuk bisa melakukan rebound pada pasar valuta asing hari ini diprediksi bakal terjadi meski tipis. Analis Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan masih tertahannya pergerakan Rupiah untuk bisa menguat ini seiring dengan naiknya permintaan Yen di pasar valas.
Menurut Reza, pergerakan Yen yang berbalik naik seiring imbas meredanya tekanan jual pada pasar saham. Hal ini merupakan imbas setelah adanya kesepakatan anggaran antara Kongres AS dan pemerintah AS membuat permintaan akan Yen justru meningkat.
Baca: Rupiah Turun 0,08 persen, Melemah 8 Hari Berturut-Turut
"Akibatnya Rupiah pun masih melemah dengan adanya peningkatan permintaan akan Yen tersebut," kata Reza seperti dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa, 13 Februari 2018.
Reza menuturkan, adanya kesepakatan Kongres dan Pemerintahan AS memang mengurangi volatilitas Dolar Amerika, namun tidak berimbas positif pada Rupiah. Tercatat, pergerakan Dolar berbalik turun seiring mulai adanya aksi jual dengan memanfaatkan kenaikan sebelumnya.
Lebih jauh Reza memperkirakan nilai tukar Rupiah akan bergerak pada kisaran support Rp 13.668 dan resisten Rp 13.642 per dolar AS. Ia berharap pelemahan kurs Rupiah itu dapat lebih terbatas.
Sementara itu, dari dalam negeri belum ada sentimen positif yang mampu diharapkan untuk mendongkrak Rupiah. "Meski demikian, tetap waspada terhadap berbagai sentimen yang dapat memicu pelemahan Rupiah kembali," kata Reza.