TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG sukses mencapai zona hijau pada akhir perdagangan hari ini, Senin, 12 Februari 2018, setelah ditutup menguat 0,28 persen atau 17,93 poin di level 6.523,45.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG konsisten bergerak di zona hijau pada kisaran level 6.498,69-6.531,56. Dari 571 saham yang diperdagangkan hari ini di Bursa Efek Indonesia, 264 saham menguat, 116 saham melemah, dan 191 saham stagnan.
Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor pertanian (+1,73 persen) dan tambang (+1,69 persen). Adapun sektor industri dasar dan konsumer masing-masing turun 1,45 persen dan 0,53 persen.
Baca juga: Pekan Depan Perdagangan IHSG Masih Dibayangi Aksi Jual
Menurut Head of Research Ekuator Swarna Sekuritas David Sutyanto, pergerakan IHSG terkerek sejumlah sentimen positif dari dalam negeri. Surplus neraca pembayaran Indonesia 2017 tercatat US$ 11,6 miliar.
Bank Indonesia (BI) menyebutkan surplus ini ditopang surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat dibanding tahun sebelumnya, terutama dalam bentuk investasi langsung dan investasi portofolio.
Investor juga menantikan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, yang akan memutuskan mengenai BI 7-Days Repo Rate, yang diprediksi akan tetap. Selain itu, pelaku pasar tengah menunggu kinerja laporan keuangan emiten, yang diharapkan bisa menjadi katalis positif untuk menggerakkan pasar.
Saham-saham pendorong IHSG:
BBRI +2,43 persen
MYRX +36,59 persen
TOWR +6,48 persen
RIMO +34,51 persen
Baca juga: Saham BRI Dorong IHSG Sesi I Menguat 0,24 Persen
Saham-saham penekan IHSG:
TPIA -9,36 persen
UNTR -2,46 persen
GGRM -2,03 persen
UNVR -0,72 persen
Sebelumnya, IHSG pada perdagangan hari ini diprediksi masih berada di zona merah dengan dibayangi aksi jual. Analis Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan penguatan IHSG yang sempat terjadi pada perdagangan pekan kemarin hanya dimanfaatkan untuk kembali melakukan aksi jual.
"Kenaikan tipis IHSG yang terjadi sebelumnya harus diuji ketahanannya untuk membuat kenaikan lanjutan. Namun tampaknya belum akan terjadi," ucapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.