TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura tengah mematangkan aplikasi dashboard bernama Smart Embassy guna meningkatkan diplomasi ekonomi antara Indonesia dengan Singapura.
Aplikasi pintar ini mulai dikembangkan pada 2016 oleh KBRI Singapura, bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). "Fokus kita adalah perlindungan warga dan meningkatkan diplomasi ekonomi. Ke depan, akan dikembangkan pelayanan imigrasi bagi para pelaut Indonesia," kata Duta Besar Indonesia di Singapura Ngurah Swajaya di Jakarta, Senin, 12 Februari 2018.
Baca juga: Sebelum ke Cirebon, Tilik Dulu Aplikasi Cirebon Wistakon
Untuk saat ini, aplikasi Smart Embassy baru bisa melayani diplomasi ekonomi dengan menyediakan akses informasi bagi pengusaha Indonesia untuk melebarkan sayapnya ke Singapura.
Hingga saat ini, KBRI Singapura mencatat sudah ada sekitar 2.800 perusahaan yang terdaftar di Smart Embassy. Dalam hal ini, KBRI Singapura memfasilitasinya dengan menyediakan informasi terkait produk-produk unggulan ekspor Indonesia dan perusahaan eksportir.
Secara bertahap, aplikasi Smart Embassy akan dikembangkan hingga mencakup semua pekerja migran di Singapura. Nantinya, dashboard ini bisa menyajikan informasi real time terkait jumlah pekerja migran di Singapura, jenis pekerjaan, gajinya, perjanjian kerja, alamat asal dan perusahaan tempat bekerja.