TEMPO.CO, Palembang - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menjamin light rail transit (LRT) Sumatera Selatan di Palembang dapat beroperasi pada Juni mendatang. Keyakinannya itu ia sampaikan saat melihat langsung kemajuan pembangunan fisik LRT, mulai Stasiun Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II hingga depo Jakabaring.
"Memang ada deviasi 2,9 tapi kita sama-sama pressure para kontraktor," kata Zulkifri, Senin, 12 Februari 2018.
Menurut dia, kemajuan dan kemunduran target capaian dalam satu proyek merupakan hal biasa. Ia mencontohkan, pada Desember tahun lalu, kontraktor justru mengalami kelebihan dari target yang ditetapkan pemerintah. Selanjutnya, sesuai dengan rencana, pada akhir Maret atau awal April pihaknya akan melakukan uji coba rel dan rangkaian kereta di Zona 5.
Simak: Proyek LRT Palembang, Piutang Waskita Karya Rp 9,1 T
Uji coba dilakukan di sana karena zona pembangunan tersebut telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibanding zona lain. Bila commissioning dirasa bagus tanpa ada kendala, kereta bisa diuji coba secara penuh pada Juni. "Deviasi terjadi bukan terhambat uang tapi sebab lain," ujar Zulkifri.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Suranto mengatakan progres pengerjaan LRT seharusnya sudah 88,32 persen. Namun, kenyataannya, saat ini masih 86,32 persen. Penyebabnya adalah kendala teknis pada pembangunan stasiun dan perbaikan jalan raya. Deviasi tersebut akan ditutupi dengan penggenjotan pembangunan pada pekan-pekan mendatang. Apalagi hingga saat ini proyek senilai lebih dari Rp10 triliun tersebut tetap dikerjakan selama 24 jam nonstop. "Struktur bangunannya kuat untuk minimal 100 tahun," katanya.
LRT Sumatera Selatan di Palembang mempunyai 13 stasiun. Nantinya, dari bandara, pengguna kereta melewati Stasiun Asrama Haji, Stasiun Telkom, Stasiun RSUD, Stasiun Polda, Stasiun Demang Lebar Daun, Stasiun Palembang Icon, Stasiun Besar/Kominfo, Stasiun Pasar Cinde, Stasiun Jembatan Ampera, Stasiun Polresta, Stasiun Stadion Jakabaring, dan Stasiun OPI. Setiap stasiun, kata Suranto, akan dilengkapi dengan tangga biasa, eskalator umum dan difabel, meeting point, serta platform. "Stasiunnya dijamin lebih mewah dari stasiun yang sudah ada selama ini," ujarnya.