TEMPO.CO, Bogor - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyatakan, berdasarkan hasil pendataan, kunjungan hotel dan restoran di hulu Puncak Bogor menurun sekitar 20 persen karena pemberitaan longsor sejak Senin, 5 Februari 2018.
"Mohon diinformasikan bahwa sebenarnya wisata Puncak aman, tidak semua akses ke tempat wisata ditutup dan rawan," kata Ketua PHRI Kabupaten Bogor Budi Sulistyo di Bogor, Minggu, 11 Februari 2018.
Baca: Kenapa Investigasi Penyebab Longsor Bandara Soetta Bisa 2 Bulan?
Budi berhadap ada sosialisasi bahwa jalur Puncak Bogor aman, mulai Taman Wisata Gunung Mas hingga Puncak Pas.
Selain itu, hotel dan restoran yang biasa wisatawan dan masyarakat kunjungi berada di bawah lokasi rawan dan tergolong aman sejak awal bencana agar pengunjung tidak takut berkunjung.
Menurut dia, sudah ada informasi kepolisian tentang jalur alternatif yang bisa dilalui hingga ke tujuan wisata hotel dan restoran dari Puncak Pas ke sekitar Ciloto dan Cipanas, Kabupaten Cianjur, atau ke wisata Puncak Bogor di bawah sekitaran Gunung Mas.
Sementara itu, Kepala Penelitian dan Pengembangan (Litbang) PHRI Kabupaten Bogor Sopian Ginting menambahkan, hasil pendataan buku tamu di 30 hotel dan restoran dari sekitar Taman Wisata Gunung Mas Puncak Bogor hingga Ciloto Cianjur menunjukkan penurunan tingkat hunian sekitar 20 persen.
Penurunan hunian terasa drastis sejak Sabtu malam, 10 Februari, hingga pesanan untuk Minggu malam, 11 Februari. Kebanyakan pengunjung, kata Sopian, memilih menunda bahkan ada yang sampai membatalkan pesanan ke hotel atau restoran di Puncak.
Karena itu, ia berharap pula penggiat media sosial dan media massa bisa segera memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap jalur wisata Puncak yang aman. Sama seperti masifnya informasi kerawanan longsor Puncak pada Senin, 5 Februari lalu.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Hasby Ristama menegaskan bahwa sejak Rabu, 7 Februari, atau tiga hari pasca-longsor, jalur Jakarta-Puncak Bogor sudah dibuka sampai perbatasan Taman Wisata Gunung Mas, kemudian balik lagi ke bawah arah Kota Bogor, jalur Sukabumi, dan Jakarta.
Kendaraan wisatawan dan masyarakat umum yang ingin mengakses Puncak Bogor sudah bisa berlalu-lalang seperti biasanya tanpa perlu khawatir.
"Yang kami tutup hanya dari Gunung Mas ke atas, karena ada instruksi Kementerian PUPR penanganan jalan sementara sampai sepuluh hari ke depan. Itu bisa kurang dan bisa lebih waktunya, jadi wisata di bawah itu tidak masalah," kata Hasby.