Selain Perjalanan Dinas, Menteri Amran Cabut Biaya Cipika Cipiki

04-berut-AmranSulaiman
04-berut-AmranSulaiman

TEMPO.CO, Banjarmasin - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mencabut uang perjalanan dinas sebesar Rp 800 miliar untuk dialokasikan ke peningkatan produksi tanaman pangan dan membantu petani. Hal itu disampaikan Amran saat memberikan sambutan pada pelantikan pengurus DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Kalimantan Selatan di Banjarmasin hari ini.

Menurut Amran, bukan hanya perjalanan dinas, saat ini beberapa pos APBN kementerian pertanian juga ditiadakan, seperti untuk pengadaan mobil, kendaraan roda dua, dan lainnya. "Pada 2018 ini, sebanyak 85 persen dari APBN Kementan, dialokasikan untuk meningkatkan produksi seluruh sektor tanaman pangan dan membantu petani," katanya, Sabtu, 10 Februari 2018.

Baca: Ini Asal Usul 'Keong Sawah'nya Menteri Amran

Kondisi tersebut berbeda jauh dibanding 2014, di mana komposisi anggaran, 45 persen untuk keperluan perjalanan dinas, kegiatan seremonial yang tidak terlalu penting dan lainnya, sedangkan sisanya baru untuk peningkatan produksi. "Seluruh biaya 'cipika cipiki' dan program yang tidak perlu, mulai kita hilangkan. Saat ini kita akan fokus ke produksi," katanya.

Amran menyatakan kebijakan anggaran itu mampu meningkatkan kinerja sektor pertanian sangat signifikan, sehingga Indonesia yang sejak beberapa tahun terakhir selalu mengimpor, kini mulai mengekspor. "Itu baru satu kebijakan, kita sudah banyak membuat perubahan yang bisa mengangkat derajat petani, apalagi kalau diimbangi dengan kerja yang lebih giat," katanya.

Selain kebijakan anggaran, Menteri Amran juga mengaku telah menghadap Presiden Jokowi untuk diberikan kebijakan khusus, yaitu proyek-proyek pengadaan tanpa harus lelang, tetapi penunjukan langsung. Hal itu penting dilakukan, karena kalau menunggu lelang, maka masa tanam dan lainnya, harus mundur, sehingga akan menyulitkan bagi petani, yang berujung target tidak tercapai.

"Kalau harus lelang, prosedurnya panjang dan petani harus menunggu mendapatkan bantuan, sementara tikus dan banjir tidak mau menunggu," katanya disambut tepuk tangan dan gelak tawa para anggota HKTI.

Kini, kata Amran, untuk meningkatkan kinerja sektor pertanian, pihaknya juga cukup tegas terhadap pelaksanaan birokrasi. Ia menyebutkan tidak segan-segan memecat pejabat yang tidak bekerja sesuai prosedur dan tidak bisa memenuhi target. Seperti di pelabuhan Karantina, sudah ratusan pejabat yang terpaksa dicopot dari jabatannya, karena bekerja tidak sesuai prosedur, tidak bisa mencapai target, dan nakal.

Menurut Amran, 60 persen Indonesia adalah negara agraris, tetapi sektor pertanian sangat tertinggal. "Ini kondisi yang sangat memprihatinkan dan miris, sehingga petani Indonesia harus bangkit," katanya.

Dari kunjungan ke berbagai negara tambah dia, petani-petani di luar negeri merupakan petani yang sangat rajin, tetapi di Indonesia dikenal sebagai orang yang malas. Sehingga, revolusi pertanian harus terus digalakkan, bila perlu petani dan seluruh pihak terkait, bekerja hingga 20 jam sehari. "Indonesia adalah negara yang subur dengan matahari yang selalu hadir selama 12 bulan, ini adalah nikmat yang luar biasa, yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," kata Menteri Amran.

ANTARA








Petani Desa Sukakarya Terima Bantuan Benih Kementan

1 hari lalu

Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Petani Desa Sukakarya Terima Bantuan Benih Kementan

Para petani sudah menerima bantuan tersebut per tanggal 24 Maret 2023.


HKTI Minta Semua Pihak Gunakan Data BPS

5 hari lalu

HKTI Minta Semua Pihak Gunakan Data BPS

BPS adalah satu-satunya lembaga data yang bertanggung jawab langsung terhadap ketersediaan data.


Mentan Minta Lanjutkan Sistem Closed House Ayam Broiler di Gowa

5 hari lalu

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat meninjau kandang ayam broiler modern dengan sistem closed house di Kabupaten Gowa.
Mentan Minta Lanjutkan Sistem Closed House Ayam Broiler di Gowa

Sistem perkandangan dengan inovasi teknologi budidaya peternakan ini diharapkan mampu meningkatkan produksi ayam.


Kementan Siapkan Keerom Jadi Sentra Komoditas Jagung Nasional

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Plh Gubernur Papua, Bupati Keerom, saat meninjau lahan di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
Kementan Siapkan Keerom Jadi Sentra Komoditas Jagung Nasional

Presiden Joko Widodo mengatakan Provinsi Papua akan disiapkan kurang lebih 10.000 hektar untuk penanaman jagung.


Jokowi Kick-Off Food Estate di Papua

6 hari lalu

Jokowi Kick-Off Food Estate di Papua

Kementerian Pertanian akan melakukan penanaman jagung di lahan seluas 100 hektare.


Terkini: Kementerian Pertanian Tidak Punya Data Produksi Beras, Setumpuk Persoalan di Aturan Pemotongan 25 Persen Upah Buruh

8 hari lalu

Kantor Kementerian Pertanian. pertanian.go.id
Terkini: Kementerian Pertanian Tidak Punya Data Produksi Beras, Setumpuk Persoalan di Aturan Pemotongan 25 Persen Upah Buruh

Terkini: Anggota DPR marah karena Kementerian Pertanian tidak punya data produksi beras. Sejumlah masalah di aturan pemotongan 25 persen upah buruh.


Produksi 2,7 Juta Ton Gabah, Kementan Minta Sumsel Tekan Laju Alih Fungsi Lahan

9 hari lalu

Gabah kering. TEMPO/Fahmi Ali
Produksi 2,7 Juta Ton Gabah, Kementan Minta Sumsel Tekan Laju Alih Fungsi Lahan

Irjen Kementan Jan Samuel Maringka optimistis produksi gabah kering giling Sumatera Selatan dapat meningkat dari tahun ke tahun.


Mentan Resmikan Rumah Potong Hewan di Gowa

11 hari lalu

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meresmikan Rumah Potong Hewan (RPH) Modern yang baru selesai dibangun di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan.
Mentan Resmikan Rumah Potong Hewan di Gowa

Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu sentra produsen sapi potong di Indonesia.


Jelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku

12 hari lalu

Jelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku

Dua buku perjalanan tersebut berujudul "The SYL Way: The Miracle of Hardworking" dan "The SYL Way: I Love My Job".


Kementan dan TNI AD Gelar Bimtek Ketahanan Pangan

12 hari lalu

Kementan dan TNI AD Gelar Bimtek Ketahanan Pangan

TNI harus siap membantu pemerintah dalam segala aspek, termasuk dalam hal ketahanan pangan.