JK Panggil 5 Menteri Bahas Kendala Ekspor, Ini Hasilnya

Aktifitas bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 15 Desember 2016. BPS mencatat, nilai ekspor dan impor pada November 2016 surplus sebesar 0,84 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau 840 juta dollar AS atau setara dengan Rp 10,92 triliun. Tempo/Tony Hartawan
Aktifitas bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 15 Desember 2016. BPS mencatat, nilai ekspor dan impor pada November 2016 surplus sebesar 0,84 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau 840 juta dollar AS atau setara dengan Rp 10,92 triliun. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rapat Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama lima pejabat setingkat menteri diketahui sedikitnya ada sejumlah penyebab kinerja ekspor dan investasi Indonesia masih kalah dibanding negara tetangga. Rapat Kalla dengan empat menteri dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dilakukan pada hari Jumat lalu. 

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofyan Wanandi menyebutkan sejumlah penyebab lesunya kinerja ekspor dan investasi mengerucut pada masalah utama implementasi kebijakan yang tak konsisten. "Regulasi, implementasi dan gangguan di bawahnya," katanya, Jumat, 9 Februari 2018. Hal tersebut yang hingga kini masih dikeluhkan para pengusaha.

Baca: Ketika Suara Jokowi Meninggi Persoalkan Ekspor dan Perdagangan

Pernyataan Sofyan disampaikan usai mendampingi rapat Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan sejumlah pejabat. Keempat menteri itu adalah Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Menteri Kuangan Sri Mulyani Indrawati. Turut hadir pula kepala BKPM Thomas Lembong.

Padahal, kata Sofyan, pemerintah sudah menelurkan segudang kebijakan keringanan dalam berusaha untuk menggenjot investasi dan meningkatkan ekspor seperti tax allowance maupun tax holiday. “Sudah begitu lamanya pending, yang sudah ditunggu-tunggu orang tapi kita nggak selesai-selesai di bawah," ucapnya.

Yang sudah diputuskan di rapat kabinet, menurut Sofyan, tidak dilaksanakan oleh menteri ataupun pejabat di level yang lebih rendah. "Kadang dirjen-dirjennya atau badan-badan yang tidak sama sekali mendengar. Banyak keringanan tapi dibikin syarat-syarat khusus oleh departemen masing-masing sehingga orang itu tidak datang (berinvestasi). Itu dibicarakan tadi semua,” ujarnya.

Karena implementasi regulasi yang inkonsisten itu pula, menurut Sofyan, membuuat keringanan berupa pajak syarat berinvestasi di Indonesia yang terus bertambah tidak lantas membuat kinerja ekspor dan investasi melonjak. Karena pada akhirnya angka-angka menunjukkan performa Indonesia masih kalah dari Thailand, Vietnam, ataupun Malaysia. 

“Kita sudah identifikasi tadi satu per satu, dan akan diumumkan oleh menteri-menteri yang bersangkutan itu segera untuk mengembalikan image yang positif bahwa Indonesia itu serius,” tutur Sofyan.

Badan Pusat Statistik merilis nilai ekspor Indonesia pada 2017 hanya US$ 168,73 miliar. Raihan itu naik 16,22 persen dibandingkan dengan capaian pada 2016. Kendati demikian jumlahnya masih kalah dari negara-negara tetangga. Nilai ekspor Thailand pada 2017 sebesar US$ 236,69 miliar, Malaysia US$ 219,45 miliar, dan Vietnam US$ 213,77 miliar.

Selain ekspor, realisasi investasi di dalam negeri dan penanaman modal asing juga belum menggembirakan. Secara total realisasi investasi pada 2017 mencapai Rp 692,8 triliun atau tumbuh 13,1 persen dari realisasi tahun 2016 sebesar Rp 612,8 triliun. Pertumbuhan itu pun kalah dari peningkatan yang dialami negara tetangga di kisaran 20-50 persen.

BISNIS




Berita Selanjutnya





Jusuf Kalla Usul Bentuk Koalisi Besar, PDIP: Keinginan dan Kemampuan Dua Hal Berbeda

6 jam lalu

Presiden Jokowi (kiri) bersama Wapres Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah saat menghadiri perayaan hari ulang tahun Presiden RI V sekaligus Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang ke-72 di Jakarta, Rabu, 23 Januari 2019. Dalam acara tersebut DPP PDI Perjuangan juga menggelar pementasan musik
Jusuf Kalla Usul Bentuk Koalisi Besar, PDIP: Keinginan dan Kemampuan Dua Hal Berbeda

Wakil Presiden ke-12 RI Jusuf Kalla alias JK mengusulkan pembentukan koalisi besar jelang Pemilihan Presiden 2024


Soal Usulan Koalisi Besar, PAN Sebut KIB Masih Terbuka terhadap Perubahan

10 jam lalu

Wakil Ketua MPR H. Yandri Susanto
Soal Usulan Koalisi Besar, PAN Sebut KIB Masih Terbuka terhadap Perubahan

Yandri Susanto menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih terbuka termasuk melebur dengan Koalisi Perubahan menjadi koalisi besar


Hun Sen Jamu Anwar Ibrahim Buka Puasa Bersama, Dihadiri Jusuf Kalla

13 jam lalu

PM Malaysia Anwar Ibrahim bersama komunitas Muslim di Phnom Penh, Kamboja, 27 Maret 2023. (Facebook/Anwar Ibrahim)
Hun Sen Jamu Anwar Ibrahim Buka Puasa Bersama, Dihadiri Jusuf Kalla

PM Kamboja Hun Sen menjamu PM Malaysia, Anwar Ibrahim, dalam acara buka puasa bersama di Phnom Penh, yang juga dihadiri Jusuf Kalla


JK Usulkan Nama Cawapres, PKS: Tanda Beliau Ingin Anies Menang Pilpres

14 jam lalu

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera hadir di hari ke-3 resepsi pernikahan putri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Candi Bentar Putri Duyung, Ancol, Jakarta Utara, Ahad, 31 Juli 2022. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
JK Usulkan Nama Cawapres, PKS: Tanda Beliau Ingin Anies Menang Pilpres

Mardani Ali Sera mengatakan usulan bekas Wakil Presiden Jusuf Kalla soal cawapres menunjukkan bahwa JK ingin Anies Baswedan memenangkan Pilpres 2024.


NasDem Sebut Jusuf Kalla Usulkan Sejumlah Nama Cawapres bagi Anies Baswedan

16 jam lalu

(Dari kiri) Bendahara Umum Partai NasDem Sahroni, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam acara buka bersama di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu, 25 Maret 2023.
NasDem Sebut Jusuf Kalla Usulkan Sejumlah Nama Cawapres bagi Anies Baswedan

Willy menyebut Jusuf Kalla memang menjadi salah satu orang yang diajak berdiskusi mengenai pendamping Anies Baswedan.


Alasan Jusuf Kalla Dukung Timnas Israel ke Indonesia

17 jam lalu

Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla usai menghadiri resepsi pernikahan anak Anies Baswedan di Candi Bentar Putri Duyung, Ancol, Jakarta Utara, Jumat malam, 29 Juli 2022. TEMPO/Lani Diana
Alasan Jusuf Kalla Dukung Timnas Israel ke Indonesia

Bila ajang Piala Dunia U-20 terlaksana dengan kehadiran Israel, Jusuf Kalla menilai hal ini justru dapat membangun upaya perdamaian.


Jusuf Kalla: Kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 Bisa Jadi Momentum Indonesia Bantu Palestina

17 jam lalu

Mantan Wapres Jusuf Kalla saat melakukan wawancara khusus dengan Tempo di kediamannya yang berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Februari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Jusuf Kalla: Kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 Bisa Jadi Momentum Indonesia Bantu Palestina

Piala Dunia U-20 2023, menurut Jusuf Kalla, dapat menjadi momentum Indonesia untuk mengenal Israel dalam upaya membantu perdamaian dengan Palestina.


Produksi Industri CPO Awal Tahun Masih Stagnan, Gapki Sebut Karena Faktor Musiman

23 jam lalu

Nurhakim, 30 tahun, mengumpulkan tandan buah kelapa sawit saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, di provinsi Riau, 26 April 2022. Jokowi mengakui bahwa kebijakannya melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng merugikan para petani sawit. REUTERS/Willy Kurniawan
Produksi Industri CPO Awal Tahun Masih Stagnan, Gapki Sebut Karena Faktor Musiman

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki menyoroti produksi industri minyak sawit mentah atau CPO pada Januari 2023 yang stagnan.


Golkar Sebut JK Beri Arahan ke Airlangga Soal Peluang Bentuk Koalisi Besar

1 hari lalu

(Dari kiri) Bendahara Umum Partai NasDem Sahroni, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam acara buka bersama di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu, 25 Maret 2023.
Golkar Sebut JK Beri Arahan ke Airlangga Soal Peluang Bentuk Koalisi Besar

Sebagai politikus senior Golkar, Doli menilai JK memberikan arahan kepada Airlangga untuk mempertimbangkan membentuk koalisi besar.


Waspada Flexing Berujung Penipuan, Amati Tandanya

2 hari lalu

Ilustrasi investasi ilegal. Pexels/Tima m
Waspada Flexing Berujung Penipuan, Amati Tandanya

Penting untuk waspada dan memahami tanda penjual investasi melakukan flexing. Lantas, apa tanda-tanda orang melakukan flexing penipuan investasi.