"

Ekonom Indef: Restrukturisasi PPnBM Mobil Sedan Sudah Tepat

Reporter

Editor

Martha Warta

Pengunjung memadati arena pameran Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2017 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, 10 Agustus 2017. ANTARA FOTO
Pengunjung memadati arena pameran Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2017 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, 10 Agustus 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan pengurangan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) mobil tipe sedan yang sedang digagas oleh Kementerian Perindustrian dinilai tepat. Dengan catatan, kata Bhima, produksi tersebut memang diarahkan untuk ekspor mobil sedan.

“Kalau perlu dibikin lebih rendah dari pajak family car untuk tujuan berorientasi ekspor dengan pengecualian itu, bahkan kalau bisa dibuat 5 persen saja,” kata Bhima ketika dihubungi Tempo, Jumat, 9 Februari 2018.

Baca: Gaikindo: PPnBM Sedan Disesuaikan dengan Kendaraan Lain

Bhima mengatakan persentase pajak yang tinggi memang menjadi salah satu kendala mengapa proses produksi dan impor untuk mobil jenis ini tidak banyak. Selama ini presentasi pajak untuk sedan mencapai 30 persen sedangkan pajak untuk family car hanya sebesar 10 persen.

Menurut Bhima, merujuk data dari Gaikindo hingga 2017, dari total produksi mobil di Indonesia, untuk tipe sedan hanya ada sebesar 2,8 persen. Jumlah ini sangat berbeda juga dibandingkan dengan penjualan jenis family car atau tipe SUV yang mencapai 50 persen. Apalagi, kata dia, permintaan untuk pasar domestik terhadap mobil jenis ini tidak tinggi sehingga bisa alihkan untuk pasar luar negeri seperti di Qatar.   

Bhima juga berujar bahwa potensial loss dari pajak barang mewah ini tidak terlalu signifikan sebab total produksi tak terlalu besar. Lagipula, kata Bhima, negara bakal mendapat pajak baik PPn dan PPh Badan termasuk bakal mendapat pemasukan dari pajak bea keluar.

Kementerian Perindustrian meminta agar aturan terkait mobil sedan, yang selama ini dikenai Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) direvisi. Permintaan penghapusan pajak barang mewah tersebut diajukan ke Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan.

"Ini sudah dimasukkan ke Kementerian Keuangan, sehingga nanti sedan tidak lagi berupa barang mewah," kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Februari 2018. "Dengan demikian, produksi sedan di Indonesia bisa didorong."

Angka untuk pajak sedan akan dikaji bersama Kementerian Keuangan. Dengan dihapuskannya pajak penjualan barang mewah, Airlangga berharap bisa mendongkrak produksi mobil sedan di Tanah Air.

Airlangga berharap struktur pajak baru bagi industri otomotif ini dapat selesai paling cepat pada triwulan I-2018. Selain untuk meningkatkan unit penjualan dan mendorong penggunaan komponen lokal, kebijakan ini bermanfaat pula untuk membuka pasar ekspor baru.

FADIYAH | DEWI RINA




Berita Selanjutnya





Terkini: Ekonom Ingatkan Bank Kecil Waspada Lantaran Credit Suisse di Ambang Krisis, Ribut-ribut Gaji Buruh Dipotong 25 Persen

23 jam lalu

Sebuah logo cabang bank Credit Suisse di Bern, Swiss 4 April 2017. [REUTERS / Denis Balibouse]
Terkini: Ekonom Ingatkan Bank Kecil Waspada Lantaran Credit Suisse di Ambang Krisis, Ribut-ribut Gaji Buruh Dipotong 25 Persen

Credit Suisse, berada di ambang krisis. Ekonom Indef ingatkan perbankan yang relatif kecil dan bank digital perlu waspada.


Credit Suisse di Ambang Krisis, Ekonom Sebut Perbankan Kecil dan Digital Perlu Waspada

1 hari lalu

Bank Credit Suisse Swiss [fortune.com]
Credit Suisse di Ambang Krisis, Ekonom Sebut Perbankan Kecil dan Digital Perlu Waspada

Bank investasi asal Swiss, Credit Suisse berada di ambang krisis. Ekonom dari Institute for Development of Economic and Finance atau Indef, M Rizal Taufikurahman menyebut perbankan yang relatif kecil dan bank digital perlu waspada.


Silicon Valley Bank di Amerika Kolaps, Ekonom Indef: Dampak Secara Langsung ke RI Kecil

4 hari lalu

Silicon Valley Bank. REUTERS
Silicon Valley Bank di Amerika Kolaps, Ekonom Indef: Dampak Secara Langsung ke RI Kecil

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menjelaskan dampak Silicon Valley Bank (SVB) Amerika Serikat yang kolaps terhadap Indonesia.


Ekonom Indef Beberkan Penyebab Silicon Valley Bank di Amerika Kolaps

4 hari lalu

Sejumlah nasabah antre di depan kantor cabang Silicon Valley Bank, di Wellesley, Massachusetts, AS, 13 Maret 2023. Silicon Valley Bank (SVB) kolaps pada Jumat (10/3) usai bank tersebut bangkrut dan mengalami krisis modal. REUTERS/Brian Snyder
Ekonom Indef Beberkan Penyebab Silicon Valley Bank di Amerika Kolaps

Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto membeberkan salah satu penyebab Silicon Valley Bank (SVB) Amerika Serikat kolaps. Begini penjelasannya.


Memahami Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Apa yang Termasuk Kena PPnBM?

11 hari lalu

Sejumlah model mobil Toyota yang mendapat diskon pajak relaksasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) mobil berlaku pada 1 Maret 2021. Setelah PPnBM nol persen, harga Toyota Avanza 1.3 E STD M/T sebesar Rp 187.600.000 yang memiliki selisih Rp 12.600.000 dibanding harga sebelumnya. Selain relaksasi PPnBM sejumlah dealer Toyota memberikan cashback yang nilainya Rp 5 juta hingga Rp 10 juta. Foto : Toyota
Memahami Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Apa yang Termasuk Kena PPnBM?

PPnBM merupakan sebuah pajak yang dikenakan pada barang-barang mewah kepada produsen untuk menghasilkan atau mengimpor barang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya.


Indef: 419 Ribu Rumah Tangga Miskin Ekstrem Tidak Bisa Menikmati Subsidi LPG 3 Kilogram

12 hari lalu

Ilustrasi Kemiskinan Jakarta. Ed Wray/Getty Images
Indef: 419 Ribu Rumah Tangga Miskin Ekstrem Tidak Bisa Menikmati Subsidi LPG 3 Kilogram

Total rumah tangga miskin ekstrem pada 2022 mencapai lebih dari 1,13 juta.


Indef Sebut: 82 Persen Nelayan Kesulitan Mendapatkan BBM Bersubsidi

12 hari lalu

Warga mengisi BBM jenis solar di SPBU Kampung Nelayan Cilincing, Jakarta, Rabu, 14 September 2022. PT Pertamina akan membuat 250 titik SPBU khusus nelayan di Indonesia agar distribusi subsidi BBM tepat sasaran. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Indef Sebut: 82 Persen Nelayan Kesulitan Mendapatkan BBM Bersubsidi

Berdasarkan survei yang dilakukan Indef, sebanyak 62,84 persen nelayan sulit mengakses administrasi kenelayanan.


TNP2K Sebut 66,9 Persen Subsidi LPG dan BBM Dinikmati Kelompok Mampu

13 hari lalu

Petugas menurunkan gas 3 kg saat Operasi pasar (OP) gas elpiji 3 kg di Cimahi, Jawa Barat, 5 Maret 2015. Langkanya gas elpiji 3 kg menyebabkan harga melonjak di pasaran, warga pun menyerbu Operasi pasar (OP) gas elpiji 3 kg yang disebar di tiap kelurahan di Kota Cimahi. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TNP2K Sebut 66,9 Persen Subsidi LPG dan BBM Dinikmati Kelompok Mampu

TNP2K mengungkapkan selama ini subsidi LPG dan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia tidak tepat sasaran.


Peneliti Indef: Pemerintah Mesti Terbuka tentang Kriteria TKDN Kendaraan Listrik

13 hari lalu

Pengunjung mengamati sepeda motor listrik pada pameran Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin, 20 Februari 2023. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan bahwa insentif untuk kendaraan listrik akan mulai diberikan oleh pemerintah pada Maret mendatang dengan besaran insentif yang diberikan bagi sepeda motor sebesar Rp7 juta per unit. ANTARA/M Risyal Hidayat
Peneliti Indef: Pemerintah Mesti Terbuka tentang Kriteria TKDN Kendaraan Listrik

Peneliti Indef Abra Talattov meminta pemerintah terbuka ihwal ketentuan TKDN 40 persen untuk produsen kendaraan listrik


Indef Nilai Hilirisasi Nikel Terbukti Memperluas Dampak Ekonomi Sektor Pertambangan

13 hari lalu

Seorang pekerja memperlihatkan bijih nikel di smelter feronikel yang dimiliki oleh perusahaan tambang negara Aneka Tambang Tbk di distrik Pomala, (30/3/2011). ANTARA FOTO/REUTERS/Yusuf Ahmad/aa.
Indef Nilai Hilirisasi Nikel Terbukti Memperluas Dampak Ekonomi Sektor Pertambangan

Ekonom Indef, Rizal Taufikurahman menyimpulkan pengolahan nikel di Sulawesi Selatan telah berhasil menciptakan kesejahteraan masyarakat lebih luas dibandingkan wilayah penghasil nikel lainnya.