TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah gencar membangun kawasan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, menjelang digelarnya annual meeting International Monetery Fund-World Bank 2018 yang akan berlangsung Oktober 2018 ini. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah terus meninjau sejumlah infrastruktur sarana prasarana di lokasi yang ditargetkan menjadi destinasi wisata bagi para peserta pertemuan IMF-World Bank itu.
"Kami rapat terpadu dengan Menteri Pariwisata, Menteri Perhubungan, Menteri Lingkungan Hidup, menyiapkan untuk IMF-World Bank nanti. Untuk tourism Indonesia," kata Luhut di kantornya, Jakarta, Kamis, 8 Februari 2018.
Simak: Investor Incar Pembangunan Dermaga Labuan Bajo
Labuan Bajo menjadi salah satu kawasan yang rencananya akan dibangun dengan skema blended finance. Pemerintah telah menyiapkan beberapa paket proyek kepada investor.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan saat ini sudah ada konsorsium yang tertarik untuk berinvestasi di proyek tersebut. Arief mengatakan kementeriannya telah memiliki tim yang bertugas menindaklanjuti rencana pemodal tersebut.
"Triwulan III ini kami follow up lagi. Begitu selesai, Badan Otorita segera," kata Arief di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis, 8 Februari 2018.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan hal senada. Menurut Budi, proyek IMF-World Bank 2018 memang menjadi acara yang menjadi momentum perbaikan alias target jangka pendek. Budi mengaku dirinya ditugasi melakukan persiapan dan perbaikan terkait Bandar Udara Komodo Labuan Bajo. Dia berujar, pemerintah akan menggelar tender proyek ini pada Maret nanti.
"Banyak sekali yang minat, termasuk AP I, lalu GVK dari India, dan Vinci dari Perancis" ujarnya.
Budi mengatakan, pemerintah berencana memperbesar bandara ini hingga kapasitasnya bertambah dari 500 ribu per tahun menjadi sekitar 2 juta hingga 3 juta per tahun. Adapun okupansi bandara tersebut saat ini yakni 200 ribu per tahun.
Pengembangan itu nantinya akan mencakup perpanjangan landasan pacu (runway) serta perluasan apron dan terminal. Pemerintah akan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Selain pengembangan bandara, Budi berujar akan ada juga pembangunan hotel oleh PT Angkutan Sungai Dana Penyeberangan (Persero). Budi mengatakan ASDP menganggarkan sekitar Rp 200-300 miliar untuk membangun hotel bintang tiga di kawasan Labuan Bajo tersebut.