TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya menyelenggarakan lelang proyek jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) setelah sempat gagal beberapa kali.
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah, mengatakan lelang yang dilaksanakan saat ini cukup diminati oleh investor.
"Sekarang jumlah investor yang ikut tender sudah 57 perusahaan. Ada kemungkinan tambah lebih banyak," katanya di Balai Kota DKI, Kamis, 8 Februari 2018.
Baca juga: Agar ERP Berhasil, Kemenhub Sebutkan Sejumlah Syarat Ini
Meski demikian, dia tak menjabarkan secara detail perusahaan mana saja yang ikut lelang ERP saat ini. Seperti diketahui, teknologi ERP sudah diuji coba sejak 2014 silam. Beberapa perusahaan yang sudah ikut uji coba kala itu, antara lain perusahaan teknologi dan telekomunikasi asal Swedia, Kapsch dan Qfree asal Norwegia.
Lelang operator ERP sudah tertunda bertahun-tahun, bahkan melewati masa jabatan empat Gubernur DKI, yaitu Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, Djarot Saiful Hidayat dan terakhir Pelaksana Tugas Gubernur Soni Sumarsono.
Andri mengatakan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan, antara lain memiliki teknologi yang sudah teruji, terverifikasi, dan bisa diterapkan di Jakarta.
Baca juga: Sandiaga Janjikan Lelang Proyek Jalan Berbayar ERP Selesai 2018
"Semua teknologi bisa masuk asalkan sudah teruji atau sukses digunakan di negara lain, mendapat sertifikasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta dapat diterapkan bukan hanya untuk ERP, tetapi parkir, jalan tol, hingga pajak," tuturnya.
Untuk itu, Andri menuturkan pihaknya akan berhati-hati dalam menentukan perusahaan swasta yang bakal memenangkan proyek dan membangun sarana ERP.
"Lelang ERP dieksekusi langsung oleh BLUD di bawah pengawasan langsung Dishubtrans DKI. Mudah-mudahan lelang lancar hingga pengumuman pemenang Oktober nanti," katanya.