TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk menginginkan agar proses interegasi tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) dapat segera terealisasi. Direktur Operasi II Jasa Marga, Subakti Syukur, mengatakan, lamanya proses integrasi tol JORR tersebut karena terkendala oleh proses kesepakatan tarif.
“Tol JORR sendiri kan terdiri dari beberapa ruas yang dikelola oleh badan usaha jalan tol (BUJT) yang berbeda,” kata Subakti usai Konferensi Pers Penyesuaian Tarif Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi di Kantor Jasa Marga, Jakarta, Kamis, 8 Februari 2018. Selain dikelola oleh Jasa Marga, bagian ruas Tol JORR juga dikelola oleh PT Hutama Karya (HK), PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) dan PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ).
Simak: Tol Cikampek Padat, Jasa Marga Terapkan Contraflow
"Khusus untuk JORR, harusnya kan ada satu sistem pentarifan. Cuma kan itu terdiri dari beberapa BUJT. Kalau ini dijadikan satu, harus menghitung porsi bagian pendapatannya itu,” ucapnya.
Subekti menuturkan, jika sebelumnya pengguna jalan tol harus membayar beberapa kali saat melewati sejumlah ruas di jaringan tol tersebut namun saat sudah terintegrasi nanti, maka pengguna jalan tol cukup membayar sekali saja.."Dalam menentukan tarifnya berapa BUJT kan tidak mau rugi masing-masing. Tarif itu juga tidak bisa ditentukan di luar kemampuan dari pengguna, jadi harus ada willingness surveynya," ujar dia.
Ia menilai terkait penyesuaian tarif nantinya, rute dengan jarak terdekat akan mengalami kenaikan. Hal tersebut, kata Subakti, akan memicu penurunan traffic kendaraan hingga 25 persen.
"Pasti turun trafficnya antara 15-25 persen untuk jarak-jarak dekat berdasarkan historikal untuk Tangerang dan Jagorawi,” kata dia. Ia berharap hal tersebut dapat menyebabkan pengguna jalan tol berpindah ke angkutan umum. “Supaya tolnya tetap lacar.”
Ia juga mengatakan dalam penentuan satu tarif, selain menghitung soal bagi hasil, beberapa BUJT tersebut juga harus menyepakati terkait biaya operasional dan perawatan jalan tol.
"Disamping bagi hasil, harus juga menghitung operasi dan maintenance (OM) yang harus dibagi karena ada gerbang yang harus dioperasikan bersama. Itu yang agak lama. Artinya waktu kami menghitung harus ada kesepakatan, proporsinya berdasarkan apa, apakah survei atau berdasarkan apa," ucap dia. Jasa Marga berharap proses intergrasi JORR ini dapat selesai pada kuartal I tahun 2018.