TEMPO.CO, Jakarta - Perdagangan bursa saham indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi masih melemah walau tipis. Analis Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan, pada perdagangan Jumat, 9 Februari 2018, aksi beli yang terjadi berpotensi membawa IHSG kembali ke zona merah dengan dukungan volume beli tipis.
"Diharapkan, aksi beli dapat meningkat untuk membawa IHSG tetap di zona hijau," ucap Reza dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, 9 Februari 2018.
Simak: Tahun Politik 2018, Dirut BEI: IHSG Sedikit Terpengaruh
Reza berujar, penguatan tipis tersebut harus diuji kembali ketahanannya untuk melihat kenaikan lanjutan. Reza memprediksi pergerakan IHSG bakal hampir mendekati target resisten pada level 6.548-6.550. Diperkirakan, IHSG berada di kisaran level support 6.524-6.532 dan resisten 6.553-6.568.
"Tetap waspadai masih adanya aksi-aksi profit taking yang dapat membuat IHSG kembali melemah," tuturnya.
Pada perdagangan sebelumnya, tercatat terjadi kenaikan pada perdagangan IHSG sebesar 9,77 poin atau 0,15 persen. Namun kenaikan tersebut berada di bawah kenaikan sebelumnya yang menguat 56,33 poin atau 0,87 persen.
Pada penutupan sesi pertama perdagangan, Kamis, 8 Februari 2018, IHSG ditutup melemah. Penguatan justru terjadi pada perdagangan sesi kedua dengan dukungan aksi beli dan imbas penguatan kembali bursa saham Asia. Masih terdepresiasinya rupiah yang diikuti aksi jual asing menjadi sentimen negatif yang menyeret laju IHSG ke zona merah. Jelang penutupan perdagangan, aksi beli saham di sektor properti dan perkebunan mampu mengangkat IHSG.