TEMPO.CO, Jakarta-Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) menggenjot pembebasan lahan untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian ATR Arie Yuwini mengatakan saat ini proses pembebasan lahan tinggal menunggu proses penaksiran (appraisal).
"Pengukuran semua sudah selesai, sekarang tinggal appraisal, kalau sudah tinggal pengganti," kata Arie di kantor Koordinator Kementerian Bidang Kemaritiman, Jakarta, Kamis, 8 Januari 2018.
Baca: Ini Progres Pinjaman Proyek Kereta Cepat dari Cina
Arie mengatakan saat ini sudah ada 258 bidang seluas 3,1 hektar yang telah selesai proses appraisal di DKI Jakarta. Di Jawa Barat, ujar Arie, sebanyak 6.317 bidang sudah selesai diukur. Dari total bidang ini, sudah ada 1.887 bidang yang telah diumumkan hasil appraisalnya.
"Pembebasan lahan untuk DKI bulan Maret sudah selesai, untuk Jawa Barat kami harapkan April," ujar Arie.
Arie melanjutkan, pihaknya juga akan melakukan identifikasi pembebasan lahan yang terkendala, yakni di kawasan industri Karawang dan Bekasi. "Belum diidentifikasi, ini mau turun tim," kata Arie.
Sebelumnya, Menteri Budi Karya Sumadi mengatakan pembebasan lahan proyek kereta cepat Jakarta Bandung mencapai 54 persen. Budi mengatakan pihaknya menargetkan pembebasan lahan itu rampung pada April, sehingga konstruksi dapat dimulai pada bulan Mei 2018 ini.