TEMPO.CO, Cepu -Pemerintah Pusat menyiapkan anggaran sebesar Rp 80 miliar untuk mengaktifkan Bandara Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora Jawa Tengah. Bandara berlokasi di Ngloram—sekitar 40 kilometer dari Kota Blora ini, sempat mangkrak 34 tahun lamanya.
Anggaran sebesar Rp 80 miliar dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan akan dikucurkan tahun 2019. Anggaran sebesar itu itu diproyeksikan untuk pelbagai hal, utamanya untuk pengembangan fisik.
Baca: Mangkrak 34 Tahun, Bandara Blora Akan Diaktifkan Lagi
Data di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Blora menyebutkan, sekarang ini runway atau landas pacu Bandara Ngloram Blora, yaitu panjang 900 meter dengan lebar 30 meter. Selanjutnya landas pacu akan dilebarkan dengan ukuran panjang 1350 meter dan lebar menjadi 40 meter. Juga disiapkan area seluas 1500 meter persegi untuk turning area atau area di ujung landas pacu bandara. Untuk pengerjaan ini dibutuhkan anggaran sebesar Rp 40 miliar.
Sedangkan sisanya sebanyak Rp 40 miliar, untuk pengerjaan proyek lainnya. Seperti pelapisan di landas pacu dan juga taxiway atau sarana penghubung dengan atau tempat parkir pesawat atau apron. Kemudian perluasan apron dari ukuran 50 meter kali 70 meter diperluas menjadi 70 meter kali 90 meter.
Ada juga pengadaan dan pengawasan pagar area sisi udara bandara. Renovasi perluasan gedung terminal, pembangunan gedung dan membuat akses jalan area bandara. Itu belum termasuk perangkat lain, seperti pengadaan kursi, pembangunan gedung penunjang. ”Itu masih ada rincian lain dengan total kebutuhan Rp 80 miliar,” ujar Kepala Bidang Fisik dan Prasarana, Bappeda Blora, Djati Walujastono pada Tempo Kamis, 8 Februari 2018.
Djati Walujastono menyebutkan, dana sebesar Rp 80 miliar itu, berasal dari Kementerian Perhubungan. Sedangkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Blora, menghibahkan tanah untuk perluasan areal Bandara Ngloram.”Penyediaan lahan tambahan dari kami,” imbuhnya.
Seperti diketahui bandara Ngloram, Kecamatan Cepu, Blora, Jawa Tengah, bakal diaktifkan kembali. Sebagai rencana awal akan dilakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) oleh Pemerintah Kabupaten Blora, awal Maret 2018 mendatang.
Untuk pembangunan awal, yaitu perbaikan landasan, perencanaan dan juga Analisis dan Dampak Lingkungan (Amdal), juga pemagaran di pembatas lahan antara tanah warga Ngloram dengan aset tanah bandara. Bandara Ngloram berjarak sekitar 40 kilometer arah tenggara Kota Blora—berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Awalnya bandara ini aset milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (Pusdik-Migas) Cepu di bawah Kementerian ESDM. Tetapi asetnya kini kabarnya telah diserahkan ke Kementerian Perhubungan. Bandara Ngloram dibangun tahun 1980 dan beroperasi hingga 1983 namun kemudian terhenti hingga 2018 ini atau mangkarak selama 34 tahun lamanya.
Kini kondisi bandara memprihatinkan. Sebagian aspal di landas pacu berlubang, dan oleh warga sehari-hari digunakan untuk menjemur padi. Juga ada yang memanfaatkan untuk gembala ternak dan latihan menyetir mobil.