Ini Alasan Memilih Saham Sektor Komoditas di 2018

Seorang warga mengumpulkan batu bara di tembang batu bara Sun Meng di provinsi Heilongjiang, Cina, 23 Oktober 2015. Sebanyak 248.000 orang diberhentikan akibat lambatnya perekonomian di Cina yang berdampak besar pada perkerja batu bara. REUTERS/Jason Lee
Seorang warga mengumpulkan batu bara di tembang batu bara Sun Meng di provinsi Heilongjiang, Cina, 23 Oktober 2015. Sebanyak 248.000 orang diberhentikan akibat lambatnya perekonomian di Cina yang berdampak besar pada perkerja batu bara. REUTERS/Jason Lee

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah analis menilai saham sektor komoditas masih akan menjadi salah satu sektor unggulan untuk jangka pendek tahun ini seiring proyeksi stabilnya harga komoditas dunia di level yang relatif tinggi.

Ari Pitojo, Chief Investment Officer Eastspring Investment Indonesia, mengatakan bahwa perekonomian dunia terus mengalami pemulihan setelah krisis ekonomi 2008 lalu. Tahun lalu menjadi tahun terbaik bagi perekonomian dunia dengan 75% negara dunia mengalami pertumbuhan ekonomi positif. 

Menurutnya, saat ini negara-negara dunia relatif lebih percaya diri terhadap kinerja ekonomi global. Oleh karena itu, aktivitas manufaktur masih akan meningkat, demikian juga permintaan domestik baik di negara maju maupun berkembang.

Hal tersebut mendorong permintaan dan pemulihan harga komoditas global secara bertahap. Berdasarkan data Bloomberg, harga komoditas dunia seperti minyak, CPO, batu bara, timah, dan nikel sudah mencapai titik terendahnya pada periode pertengahan 2015 hingga awal 2016. Sejak itu, harga komoditas dunia terus meningkat.

“Dalam jangka pendek, sektor batu bara yang diuntungkan karena naik lebih cepat, itulah alasannya dalam dua bulan terakhir sektor batu bara mencatatkan pertumbuhan harga saham yang sangat baik,” katanya, Rabu 7 Februari 2018.

Simak: Pergerakan Saham Tak Wajar, BEI Keluarkan Aturan Baru

Ari mengatakan, harga komoditas batu bara dalam jangka pendek akan tetap tinggi, apalagi bila aktivitas ekonomi ikut meningkat.

Hal ini disebabkan karena meski permintaan dan harga meningkat, produsen batu bara tidak bisa serta merta manaikan kapasitas produksi sebab lembaga pembiayaan cukup hati-hati untuk menyalurkan pembiayaan akbiat trauma bangkrutnya sejumlah pemain di bisnis ini di masa lalu.

Tjandra Lienandjaja, Deputy Head of Equity Research Mandiri Sekuritas, mengatakan bahwa pihaknya tidak banyak berharap harga komoditas dunia akan mengalami peningkatan yang signifikan lagi tahun ini.

Mandiri Sekuritas sembelumnya memberi proyeksi kinerja pertumbuhan laba rata-rata sektor komoditas tahun ini akan turun 4% dibandingkan tahun lalu, seiring proyeksi adanya koreksi terhadap harga komoditas. Padahal, pada 2017 lalu laba sektor komoditas diproyeksikan tumbuh 44% yoy.

“Harga mungkin akan turun karena ada kebijakan batasan produksi dari China karena mereka mencoba untuk kurangi penggunaan batu bara sehingga harga akan turun. Mungkin di second half akan ada koreksi harga komoditas,” katanya.

Tjandra memberi rekomendasi netral untuk saham sektor komoditas tahun ini, meskipun masih memberi rekomendasi beli atas emiten-emiten tertentu yang valuasinya masih murah, seperti PTBA, ITMG, dan HRUM.

BISNIS.COM








IHSG Anjlok di Sesi Pertama Hari Ini ke Level 6.760,8

4 jam lalu

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Anjlok di Sesi Pertama Hari Ini ke Level 6.760,8

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah dalam sesi pertama perdagangan hari ini, Senin, 27 Maret 2023


Elon Musk Rugi Berat, Nilai Twitter Kini Hanya Separuh dari Harga Beli

6 jam lalu

Elon Musk. REUTERS/Dado Ruvic
Elon Musk Rugi Berat, Nilai Twitter Kini Hanya Separuh dari Harga Beli

Elon Musk menilai Twitter saat ini hanya 20 miliar dolar, atau separuh dari harga beli lima bulan lalu.


Samuel Sekuritas: IHSG Diprediksi Menguat di Level 6.800-6.875 Hari Ini

7 jam lalu

Layar pergerakan Index Saham Gabungan di kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis 16 Agustus 2018. Sebanyak 149 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah melemah 28,52 poin atau 0,49 persen ke posisi 5.788. Tempo/Tony Hartawan
Samuel Sekuritas: IHSG Diprediksi Menguat di Level 6.800-6.875 Hari Ini

Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi Indek Harga Saham Gabungan atau IHSG akan melanjutkan kenaikan mendekati level 6.800-6.875 pada perdagangan hari ini, Senin, 27 Maret 2023.


Samuel Sekuritas: IHSG Bertahan di Zona Hijau, 362 Saham Menguat

3 hari lalu

Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 4 Juli 2022. Mengutip data RTI, Senin (4/7) IHSG pada awal pekan ini melemah ke level 6.639 atau terpangkas 155 basis poin atau anjlok 2,28 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Samuel Sekuritas: IHSG Bertahan di Zona Hijau, 362 Saham Menguat

IHSG menutup sesi kedua perdagangan di level 6.762.2 atau +1.05 persen di atas angka penutupan Selasa (21/3) (6,691,6).


Samuel Sekuritas: IHSG Menghijau di Sesi Pertama, Saham 3 Bank Besar Berjaya

3 hari lalu

Layar pergerakan Indexs Harga Saham Gabungan atau IHSG di Gedung Busa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 16 September 2022. IHSG ditutup terkoreksi di level 7.168 pada perdagangan akhir pekan Jumat. Tempo/Tony Hartawan
Samuel Sekuritas: IHSG Menghijau di Sesi Pertama, Saham 3 Bank Besar Berjaya

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menutup sesi pertama perdagangan di level 6.760,8, pada Jumat, 24 Maret 2023.


IHSG Menguat Jangka Menengah di 6.650 sampai 6.725, Cek 6 Rekomendasi Saham Ini

3 hari lalu

Nasabah tengah memantau pergerakan saham dari rumah tinggalnya saat melakukan WFH di Jakarta, Kamis, 15 Juli 2021. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,13 persen atau 67,54 poin ke level 6.046,75. Tempo/Tony Hartawan
IHSG Menguat Jangka Menengah di 6.650 sampai 6.725, Cek 6 Rekomendasi Saham Ini

IHSG menguat jangka menengah dalam kisaran 6650 sampai 6.725. Sementara kisaran pergerakan indeks dalam jangka pendek berada di level 6.650-6.725


Samuel Sekuritas: IHSG Makin Tinggi, Saham 4 Bank Besar Kompak Menguat

6 hari lalu

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 19 November 2021. IHSG naik 1,26 persen atau 83,79 poin menjadi 6.720,26 pada akhir perdagangan hari ini. IHSG bahkan sempat mencapai level tertinggi intraday 6.720,98. Tempo/Tony Hartawan
Samuel Sekuritas: IHSG Makin Tinggi, Saham 4 Bank Besar Kompak Menguat

Emiten tambang batu bara pendatang baru di bursa, Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan di sesi pertama IHSG.


Samuel Sekuritas: IHSG Cukup Kencang, 323 Saham Menguat

6 hari lalu

Layar pergerakan Indexs Harga Saham Gabungan atau IHSG di Gedung Busa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 16 September 2022. IHSG ditutup terkoreksi di level 7.168 pada perdagangan akhir pekan Jumat. Tempo/Tony Hartawan
Samuel Sekuritas: IHSG Cukup Kencang, 323 Saham Menguat

IHSG menutup sesi di level 6.660,4 atau +0,72 persen di atas level penutupan kemarin (6.612,4).


IHSG Melemah di Sesi Pertama, Saham GOTO Paling Banyak Diperdagangkan

7 hari lalu

Layar pergerakan Indexs Harga Saham Gabungan atau IHSG di Gedung Busa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 16 September 2022. IHSG ditutup terkoreksi di level 7.168 pada perdagangan akhir pekan Jumat. Tempo/Tony Hartawan
IHSG Melemah di Sesi Pertama, Saham GOTO Paling Banyak Diperdagangkan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini, Senin, 20 Maret 2023, di zona merah


IHSG Awal Pekan Ini Diprediksi Menguat di Level 6.685-6.750

7 hari lalu

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 19 November 2021. IHSG naik 1,26 persen atau 83,79 poin menjadi 6.720,26 pada akhir perdaganganhari ini. IHSG bahkan sempat mencapai level tertinggi intraday 6.720,98. Tempo/Tony Hartawan
IHSG Awal Pekan Ini Diprediksi Menguat di Level 6.685-6.750

Samuel Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG akan memulai awal pekan ini dengan penguatan antara level 6.685-6.750.