Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Minna Padi Batal Beli Bank Muamalat

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Bank Muamalat. TEMPO/Dinul Mubarok
Bank Muamalat. TEMPO/Dinul Mubarok
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk batal menjadi pembeli siaga saham baru yang akan diterbitkan Bank Muamalat. Emiten berkode PADI itu mengumumkan bahwa perusahaan saat ini hanya berposisi sebagai fasilitator.

Dengan kata lain, Minna Padi tidak lagi menjadi peminat utama penjualan saham Bank Muamalat. Padahal beberapa waktu lalu Minna Padi telah menyetor dana Rp 1,7 triliun ke rekening escrow, yakni rekening sementara yang digunakan penjual dan pembeli untuk menampung dana pembayaran.

Baca juga: Minna Padi Beli Saham Bank Muamalat 4,5 T

"Kami, untuk sementara, hanya fasilitator. Tapi investor peminat masih membuka peluang jika kami ingin masuk (menjadi pemilik saham)," kata Direktur PT Minna Padi Harry Danardojo setelah menggelar rapat umum pemegang saham di Jakarta, Rabu, 7 Februari 2018.

Dia menjelaskan, saat ini, minat pasar terhadap saham Bank Muamalat cukup besar. Saat Minna Padi masih aktif menjadi pembeli siaga, peminat bank tersebut hanya berasal dari dalam negeri. Namun saat ini Muamalat diminati investor lokal dan asing.

Harry tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai perubahan posisi perseroan dari pembeli siaga menjadi fasilitator. Dia hanya berkomentar proses pembelian saham perusahaan perbankan cukup rumit dan memakan waktu lama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alasan lainnya, ada struktur atau bagian yang masih dibicarakan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pasalnya, pembelian saham ini melibatkan posisi OJK sebagai otoritas pasar modal dan otoritas perbankan.

Namun lagi-lagi Harry tidak menjelaskan struktur yang dimaksud. "Karena struktur itu belum disepakati. Ini kita bicara OJK sebagai pengawas pasar modal dan OJK sebagai yang menangani perbankan juga," ujarnya.

Terkait dengan investor lokal yang berminat, Harry mengatakan salah satu pihak yang menyatakan minat adalah putra mantan Presiden B.J. Habibie, Ilham Habibie, Presiden Direktur PT Ilthabi Rekatama.

Ilham tidak bisa dikonfirmasi tentang pembelian Bank MuamalatBisnis.com mencoba menghubungi dan mengirimkan pesat singkat kepada Ilham, namun tidak mendapatkan jawaban.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Syarat Tukar Uang Baru untuk Lebaran 2024 di Bank DKI dan Muamalat, Terakhir Besok

18 hari lalu

Warga menunjukan hasil penukaran uang baru di mobil layanan kas keliling Bank Indonesia di Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa 28 Maret 2023. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara menyediakan layanan penukaran uang di 67 titik yang tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara dengan bekerja sama bank nasional dan menyediakan uang tunai sebesar Rp867 milar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan uang tunai baru saat Ramadhan dan Idul Fitri. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Ini Syarat Tukar Uang Baru untuk Lebaran 2024 di Bank DKI dan Muamalat, Terakhir Besok

Nasabah juga dapat menukar uang baru layak edar untuk memenuhi kebutuhan saat momen Lebaran 2024 Bank DKI dan Bank Muamalat. Ini syaratnya.


Jokowi Suntikan Rp 6 Triliun ke PT Wijaya Karya untuk Selesaikan PSN

22 hari lalu

Wijaya Karya. wika.co.id
Jokowi Suntikan Rp 6 Triliun ke PT Wijaya Karya untuk Selesaikan PSN

Presiden Jokowi menyetujui Penyertaan Modal Pemerintah (PMN) sebesar Rp 6 triliun untuk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA.


Bank Muamalat Gandeng Hiswana Migas, Incar Potensi Bisnis di 8.613 Stasiun Pengisian Bahan Bakar

52 hari lalu

Nasabah tengah melakukan transaksi perbankan di Bank Muamalat di Jakarta, Kamis, 21 Desember 2023. Rencana merger unit usaha syariah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan PT Bank Muamalat Tbk semakin benderang. Tempo/Tony Hartawan
Bank Muamalat Gandeng Hiswana Migas, Incar Potensi Bisnis di 8.613 Stasiun Pengisian Bahan Bakar

Bank Muamalat Indonesia Tbk dan Hiswana Migas bekerja sama dalam pemanfaatan fasilitas perbankan.


Terpopuler: Pengganti Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono yang Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Strategi Menteri ATR AHY Berantas Mafia Tanah

22 Februari 2024

Aksi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menabuh drum saat mengiringi Menteri Keuangan Sri Mulyani bernyanyi di Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu, 7 Desember 2022. Momen tersebut terjadi usai serah terima hibah barang milik negara (BMN) di Kementerian PUPR. TEMPO/Tony Hartawan
Terpopuler: Pengganti Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono yang Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Strategi Menteri ATR AHY Berantas Mafia Tanah

Menkeu Sri Mulyani Indrawati dikabarkan tidak masuk dalam kabinet pemerintahan berikutnya. Lalu siapa yang berpotensi menjadi Menkeu berikutnya?


OJK Beri Lampu Hijau Merger BTN Syariah dengan Muamalat, Aset Tembus Rp 100 T

21 Februari 2024

Nasabah tengah melakukan transaksi perbankan di Bank Muamalat di Jakarta, Kamis, 21 Desember 2023. Rencana merger unit usaha syariah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan PT Bank Muamalat Tbk semakin benderang.   Tempo/Tony Hartawan
OJK Beri Lampu Hijau Merger BTN Syariah dengan Muamalat, Aset Tembus Rp 100 T

OJK mengatakan merger bank syariah penting untuk mengembangkan industri keuangan syariah di Indonesia.


Waketum MUI Tolak Rencana Merger Bank Muamalat dan BTN Syariah, Ini 2 Alasan Utamanya

23 Januari 2024

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia, Anwar Abbas, mendatangi Mabes Polri untuk menemui pendiri Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang di rumah tahanan Bareskrim Polri, Rabu, 30 Agustus 2023. TEMPO/Eka Yudha Saputra
Waketum MUI Tolak Rencana Merger Bank Muamalat dan BTN Syariah, Ini 2 Alasan Utamanya

Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menolak rencana merger antara Bank Muamalat Indonesia dengan BTN Syariah. Apa alasannya?


Terkini: Daftar 77 Negara Bebas Visa, Merger BTN Syariah - Bank Muamalat Selesai Maret 2024

20 Desember 2023

Ilustrasi visa (Pixabay)
Terkini: Daftar 77 Negara Bebas Visa, Merger BTN Syariah - Bank Muamalat Selesai Maret 2024

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Rabu siang 20 Desember 2023 dimulai dari daftar 77 negara bebas visa untuk paspor Indonesia.


Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

20 Desember 2023

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi narasumber saat acara diskusi
Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pemerintah akan kembali membuka ekspor benih lobster atau benur. Padahal dulu dilarang Susi Pudjiastuti.


Merger BTN Syariah - Bank Muamalat, Erick Thohir: Kalau Lancar Maret 2024 Rampung

19 Desember 2023

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim Erick Thohir ketika memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian BUMN, Kamis, 23 November 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Merger BTN Syariah - Bank Muamalat, Erick Thohir: Kalau Lancar Maret 2024 Rampung

Erick Thohir buka suara perihal merger antara BTN Syariah dan Bank Muamalat.


UOB Indonesia Raup Tambahan Modal Rp 1,5 Triliun dari Rights Issue

6 Desember 2023

(Dari kiri) Head of Strategic Communications and Brand UOB Indonesia Maya Rizano, Wholesale Banking Director UOB Indonesia Harapman Kasan, dan Ekonom Senior UOB Enrico Tanuwidjaja dalam konferensi pers UOB Gateway to ASEAN pada Senin, 9 Oktober 2023 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. TEMPO/Amelia Rahima Sari
UOB Indonesia Raup Tambahan Modal Rp 1,5 Triliun dari Rights Issue

UOB Indonesia menyatakan memperoleh tambahan modal sebesar Rp 1,5 triliun lewat right issue atau penambahan modal lewat hak memesan efek terlebih dahulu (HEMTD).