TEMPO.CO, Jakarta - Lion Air mendatangkan 36 pesawat pada 2018 untuk meningkatkan operasional perusahaan. Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait, saat diskusi di Jakarta, Senin, 5 Februari 2018, mengatakan pesawat yang dibeli terdiri atas 15 unit ATR 72-600, delapan Airbus A320CEO, empat Boeing 737 MAX 8, dan sembilan Boeing 737 MAX 9.
Edward mengatakan semua pesawat Boeing 737 MAX 9, yang memiliki kapasitas 200 orang, akan dikirim ke Thailand. "Akan banyak yang kami buat di Thailand," katanya.
Baca juga: Lion Air Butuh Tambahan 50 Pilot Berpengalaman Tahun Ini
Pesawat itu akan dikirim langsung ke Thailand untuk mengembangkan bisnis penerbangan Thai Lion Air. Edward mengatakan akan mengembangkan banyak rute penerbangan internasional ke Bangladesh, Cina, dan India.
Dengan kapasitas yang besar, maskapai Thai Lion Air bisa mengembangkan target jumlah penumpang dengan baik karena Boeing MAX 9 lebih unggul daripada seri sebelumnya, yaitu MAX 8 dengan kapasitas kurang dari 200 orang. Namun kedua seri tersebut secara teknologi sama, yaitu hemat bahan bakar dan daya operasional panjang hingga tujuh jam.
Thailand memiliki kapasitas bandara yang cukup untuk menyimpan pesawat, kata Edward. Selain itu, bandara Indonesia tidak banyak yang beroperasi hingga malam hari, sehingga sulit dilakukan ekspansi penerbangan internasional di bandara besar karena keterbatasan slot.
Lion Air Group akan mendatangkan 36 pesawat jenis Airbus, Boeing, dan ATR sepanjang 2019.
Edward mengatakan Lion juga memesan Boeing 737 MAX 10, yang memiliki sejumlah keunggulan dibanding seri MAX 8 dan 9. Selain berkapasitas hingga 200 orang, seri tersebut lebih irit bahan bakar dan waktu tempuh setiap penerbangan mencapai sembilan jam.
Untuk penerbangan kelas ekonomi, operasional pesawat ini menguntungkan bagi maskapai dan penumpang karena membuat harga tiket menjadi lebih murah dengan penerbangan yang efisien. Dia mengatakan pesawat tersebut untuk pengembangan rute baru Lion Air hingga ke India atau Benua Eropa.
ANTARA