TEMPO.CO, Jakarta -Business Wire, distributor siaran pers milik Warren Buffet menjadi sasaran serangan siber oleh para hacker selama hampir sepekan. Seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 7 Februari 2018 perusahaan mengalami serangan sejak 31 Januari namun konsumen masih bisa mengakses informasi.
Senior Vice President Business Wire Neil Hershberg mengtakan situsnya mengalami pelambatan. Untungnya distribusi informasi tetap bisa berjalan. "Jaringan distribusi kami tidak terdampak serangan ini," ujarnya.
Serangan hacker terjadi ketika peretas membanjiri target dengan sejumlah pesan dan membuat sistem sulit memproses permintaan konsumen. Hershberg menyebut setidaknya mayoritas 500 perusahaan besar versi Fortune menggunakan Business Wire untuk mengutip analisis internal.
Dia berharap masalah keamanan bisa segera terselesaikan dengan bantuan firma dari luar. Dia mengakui belum memiliki kesadaran pentingnya penegakan hukum. Serangan hacker kali ini pun bukan yang pertama kalinya.
Business Wire yang berkantor di New York, Amerika Serikat beroperasi sejak 2006. Pada 2015, Business Wire menjadi salah satu sasaran serangan pencurian 150.000 siaran pers. Para trader memberikan daftar sasaran kepada peretas agar bisa mendapatkan informasi yang tidak bersifat publik yang tercantum dalam keterangan resmi dan memberi US$100 juta sebagai imbalannya.
BISNIS