TEMPO.CO, Medan -Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA) Deli Serdang dipastikan tidak akan lagi mengalami pemadaman listrik. Kepastian tersebut setelah penandatanganan Amandemen Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) di ruang VIP KNIA pada Selasa, 6 Februari 2018.
Penandatanganan SPJBTL menandai status KNIA dari sebelumnya sebagai pelanggan Reguler menjadi Pelanggan Premium Silver. "Perbedaan layanan premium dengan reguler terletak pada kehandalan pasokan. Artinya pelanggan premium tidak akan mengalami pemadaman meski keadaan listrik sedang krisis sekali pun", ujar General Manager PLN Wilayah Sumatera Utara, Feby Joko Priharto, saat memberi kata sambutan.
Baca: Proyek Pengembangan Bandara Kualanamu Diincar 7 Investor
Feby menjelaskan sistem kelistrikan di KNIA berasal dari Gardu Induk di bandara. Gardu induk KNIA disebut siap menyuplai pasokan dari dua sumber yang berbeda sehingga ada redudancy dalam suplai. Sehingga KNIA dipastikan tidak akan mengalami pemadaman listrik sama sekali.
Pemberian layanan premium kepada KNIA berdasarkan kelebihan sistem kelistrikan di PLN Regional Sumatera Utara. Feby menyatakan jika saat ini cadangan daya dalam sistem kelistrikan di Regional Sumatera Utara mencapai 7 hingga 10 persen.
Ihwal itu, PLN Regional Sumatera Utara merasa optimistis mampu meningkatkan kehandalan pasokan listrik. "Kami optimistis kelebihan daya listrik yang kita punya, mampu dinikmati secara maksimal khususnya dalam bidang industri dan bisnis", sambung Feby.
Sementara itu, General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Bandara Kuala Namu, Arif Darmawan, menyambut baik peningkatan layanan kelistrikan di Bandara Internasional Kuala Namu tersebut.
"Terimakasih kami ucapkan kepada PLN. Dengan layanan Layanan Premium Silver ini, Bandara Kualanamu semoga bisa meningkat yang sekarang bintang empat, bisa menjadi bintang lima", sebut Arif.
Penggunaan listrik di Bandara Internasional Kuala Namu saat ini mencapai 7 megawatt dari 23 megawatt yang tersedia. Sedangkan tagihan listriknya mencapai Rp 4,5 miliar per bulan.