TEMPO.CO, Jakarta - Perdagangan bursa indeks harga saham gabungan atau IHSG, Rabu, 7 Februari 2018, diprediksi masih melemah lantaran diwarnai aksi jual. Pelemahan ini seiring dengan aksi sell off yang terjadi pada bursa perdagangan luar negeri, khususnya di Amerika Serikat.
Analis Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan sentimen negatif dari aksi sell off pada sejumlah bursa saham global memberikan efek negatif secara psikologis, sehingga memicu terjadinya aksi jual di dalam negeri.
Baca: Bursa Saham Memerah, Sri Mulyani Lakukan Antisipasi
"Diharapkan, aksi jual dapat lebih terbatas, sehingga IHSG tidak melemah lebih dalam," ucap Reza dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 7 Februari 2018.
Pada perdagangan Rabu ini, ujar Reza, pergerakan IHSG diprediksi berada di bawah target support 6.567-6.578. Diperkirakan, IHSG berada di kisaran support 6.395-6.445 dan resisten 6.512-6.530.
"Tetap waspadai masih adanya aksi-aksi profit taking yang dapat membuat IHSG kembali melemah," tutur Reza.
Pada perdagangan sebelumnya, IHSG tercatat melemah sebesar 111,13 poin atau 1,69 persen. Pelemahan tersebut berada di bawah pelemahan sebelumnya yang turun 39,15 poin atau 0,59 persen.
Pelemahan IHSG tersebut juga merupakan imbas dari pelemahan bursa perdagangan global yang juga turut melemah. Pelemahan itu, antara lain, didorong oleh sentimen negatif yang datang dari kekhawatiran akan kenaikan suku bunga The Fed yang diperkirakan cenderung agresif di bawah kepemimpinan baru.