Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pharos Indonesia Targetkan Penarikan Viostin DS Rampung Tiga Bulan Lagi

image-gnews
Viostin DS. jd.id
Viostin DS. jd.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pharos Indonesia menyatakan proses penarikan Viostin DS akan rampung tiga bulan lagi. Director of Corporate Communication PT Pharos Indonesia Ida Nurtika mengatakan sudah cukup banyak produk yang ditarik.

"Penarikan sudah lebih dari 70 persen. Prediksi kami sudah 80 atau 90 persen," kata Ida, dalam konferensi pers di kawasan Jakarta, Selasa, 6 Februari 2018.

Baca: Kasus Suplemen DNA Babi, LPPOM MUI: Sertifikat Halal Tidak Wajib 

Ida mengatakan produk yang sudah ditarik itu terutama dari toko-toko yang ada di Pulau Jawa. Adapun yang masih banyak tersisa, menurut dia, adalah Viostin DS yang beredar di luar Pulau Jawa.

"Yang tercecer ini di toko-toko obat kecil di luar Jawa terutama. Kalau yang di Jawa, sih, sudah bisa ditarik," ujarnya.

Ida mengatakan penarikan telah dilakukan hampir dalam tiga bulan ini atau segera setelah uji laboratorium post-market Badan Pengawas Obat dan Makanan ditemukan ada kandungan DNA babi dalam produk Viostin DS. Ida mengklarifikasi bahwa Viostin DS tidak mengandung babi, tapi dia mengakui bahwa hasil penelusuran Pharos menemukan ada produk bets tertentu yang tercemar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Ida, bahan baku Viostin DS berasal dari sapi serta dipasok oleh perusahaan yang telah memiliki sertifikat halal dari Halal Certification Services. Bahan baku itulah yang kemudian tercemar dengan DNA babi. Namun dia juga tak merinci bagaimana pencemaran tersebut dapat terjadi.

"Dari hasil uji internal, kami menemukan bahwa chondroitin sulfate pada bets tertentu tersebut telah tercemar dengan DNA babi. Ada perbedaan mendasar antara mengandung dan tercemar, yang kami ingin agar dapat dipahami oleh masyarakat," kata Ida.

Ida melanjutkan, selain melakukan penarikan produk Viostin DS dari pasaran, perusahaan menghentikan seluruh proses produksi, promosi, dan penjualan. Pharos juga membuka kesempatan kepada konsumen yang masih memiliki produk Viostin DS untuk mengembalikan ke toko tempat dibelinya produk tersebut. Ida mengatakan Pharos akan mengganti kerugian yang dialami konsumen.

Adapun konsumen yang membutuhkan informasi, kata Ida, dapat menghubungi nomor layanan pelanggan PT Pharos Indonesia di nomor 08111666973 atau 085776252272.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BPOM Umumkan Obat Sirop Praxion Aman Dikonsumsi, Sudah Boleh Beredar Kembali?

9 Februari 2023

Tangkapan layar Plt. Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM Togi Junice Hutadjulu dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 8 Februari 2023. ANTARA/Adimas Raditya
BPOM Umumkan Obat Sirop Praxion Aman Dikonsumsi, Sudah Boleh Beredar Kembali?

BPOM menyebutkan obat sirop Praxion aman dikonsumsi karena tidak mengandung kandungan berlebih etilen glikol dan dietilen glikol.


3 Obat Sirop Ditarik Usai Kasus Gagal Ginjal Akut Kembali Muncul, Begini Kronologinya

8 Februari 2023

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kanan) bersama Wali Kota Bogor Bima Arya (kiri) memasang tanda silang saat sidak penjualan obat sirup di Instalasi Farmasi Poliklinik Afiat, Rumah Sakit PMI Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu 22 Oktober 2022. Dalam sidak tersebut, sejumlah apotek, ritel dan rumah sakit di Kota Bogor telah mematuhi dan melaksanakan kebijakan pemerintah tentang larangan penjualan obat maupun resep dalam bentuk sirup. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
3 Obat Sirop Ditarik Usai Kasus Gagal Ginjal Akut Kembali Muncul, Begini Kronologinya

Kasus obat sirop yang menyebabkan insiden pasien anak mengalami gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) kembali mencuat. Begini kronologinya


Pharos Resmi Recall Obat Sirop Penurun Demam Praxion Usai Temuan Kasus Gagal Ginjal Akut

8 Februari 2023

Ilustrasi obat batuk sirup. shutterstock.com
Pharos Resmi Recall Obat Sirop Penurun Demam Praxion Usai Temuan Kasus Gagal Ginjal Akut

Voluntary recall ini dilakukan sebagai tanggung jawab Pharos atas temuan insiden pasien anak yang mengalami gagal ginjal akut progresif atipikal.


PT Pharos Indonesia: Uji Lab Ungkap Praxion Tak Mengandung Cemaran EG dan DEG

7 Februari 2023

Ilustrasi Obat
PT Pharos Indonesia: Uji Lab Ungkap Praxion Tak Mengandung Cemaran EG dan DEG

Produsen obat PT Pharos Indonesia mengungkap hasil uji laboratorium Praxion.


PT Pharos Sebut Hasil Uji Dua Lab Independen Nyatakan Praxion Bebas EG/DEG

7 Februari 2023

Ilustrasi - Petugas memeriksa kesehatan anak di tengah kasus gagal ginjal akut misterius yang sedang merebak. Dugaannya kasus disebabkan cemaran etilen glikol pada obat sirup. (HO/Antara)
PT Pharos Sebut Hasil Uji Dua Lab Independen Nyatakan Praxion Bebas EG/DEG

PT Pharos Indonesia mengatakan hasil uji ulang dua lab independen terhadap produk obat sirop Praxion tidak mengandung cemaran EG dan DEG


Kasus Gagal Ginjal Akut Kembali Muncul, Wakil Ketua DPR Minta Kemenkes dan Komisi IX Lakukan Ini

7 Februari 2023

Badan Perlindungan Konsumen Nasional membentuk tim pencari fakta gagal ginjal akut pada anak. Apa pelanggaran BPOM?
Kasus Gagal Ginjal Akut Kembali Muncul, Wakil Ketua DPR Minta Kemenkes dan Komisi IX Lakukan Ini

Wakil Ketua DPR meminta Kemenkes dan Komisi IX menelaah kasus gagal ginjal akut yang kembali muncul setelah sebelumnya dinyatakan hilang.


3 Obat Sirup Praxion Sempat Dinyatakan Aman Dikonsumsi Oleh BPOM

7 Februari 2023

Kepala BPOM Penny K. Lukito memberikan keterangan pers usai memusnahkan obat sirup dari PT Ciubros Farma yang terbukti mengandung ethylene glycol (EG) atau diethylene glycol (DEG) melebihi ambang batas aman, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (12/12). , 2022). (ANTARA/Wisnu Adhi/pertama)
3 Obat Sirup Praxion Sempat Dinyatakan Aman Dikonsumsi Oleh BPOM

BPOM sempat menyatakan 3 obat sirup Praxion aman untuk dikonsumsi pada Desember lalu.


Ini 3 Produk Obat Sirup yang Ditarik BPOM Karena Diduga Sebabkan Kasus Baru Gagal Ginjal Akut

7 Februari 2023

Kepala BPOM Penny Lukito saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 November 2022. Penny mengatakan bahwa BPOM tidak bisa mengawasi produk dengan senyawa Etilen Glikol dan Dietilen Glikol (EG dan DEG) pada obat sirup karena belum ada standar internasional yang dijadikan patokan pengawasan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ini 3 Produk Obat Sirup yang Ditarik BPOM Karena Diduga Sebabkan Kasus Baru Gagal Ginjal Akut

BPOM menyatakan telah menghentikan sementara produksi dan distribusi obat sirup yang diduga menyebabkan kasus baru gagal ginjal akut pada anak.


Pharos: Albothyl Sudah Beredar di Indonesia Sejak 35 Tahun Lalu

16 Februari 2018

Albothyl. twitter.com
Pharos: Albothyl Sudah Beredar di Indonesia Sejak 35 Tahun Lalu

Selain di Indonesia, Albothyl beredar di beberapa negara lain.


Albothyl Dilarang BPOM, Pharos Akan Tarik dari Pasar

16 Februari 2018

Sariawan.
Albothyl Dilarang BPOM, Pharos Akan Tarik dari Pasar

Albothyl yang biasa digunakan untuk obat sariawan, ditarik dari peredaran.