TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, sampai saat ini, struktur perekonomian di Indonesia secara spasial didominasi oleh Pulau Jawa, yang memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 58,49 persen.
"Pulau Jawa memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto sebanyak 58,49 persen dengan pertumbuhan 5,61 persen, diikuti oleh Sumatera sebesar 21,66 persen dengan pertumbuhan 4,3 persen, dan Kalimantan 8,2 persen dengan pertumbuhan 4,33 persen," kata Suhariyanto, di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin, 5 Februari 2018.
Kontribusi PDB di provinsi lain adalah 6,11 persen di Sulawesi, Maluku dan Papua 2,42 persen, serta Bali dan Nusa Tenggara Timur 3,73 persen.
Sementara itu, jika dilihat dari pertumbuhannya, Sulawesi menjadi provinsi yang mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 6,99 persen. Posisi kedua diraih Jawa, dengan 5,61 persen, serta Maluku dan Papua 4,89 persen. Menyusul Sumatera 4,30 persen, Kalimantan 4,33 persen, dan Bali-Nusa Tenggara Timur 3,11 persen.
Provinsi Sulawesi mengalami pertumbuhan tertinggi karena semua provinsinya mengalami kenaikan di atas 6 persen. Misalnya di Sulawesi Selatan, pertumbuhannya tertinggi dengan angka 7,23 persen, lalu Sulawesi Tengah 7,12 persen.
Sepanjang 2017, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,07 persen, atau lebih tinggi dibandingkan dengan 2016, yang tercatat 5,03 persen. Namun capaian tersebut masih di bawah target pemerintah, yakni 5,2 persen di 2017.
Meski tidak mencapai target, capaian 5,07 persen menjadi yang tertinggi sejak 2014. Pada 2014, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 5,01 persen, pada 2015 sebesar 4,88 persen, dan pada 2016 sebesar 5,03 persen.