TEMPO.CO, Jakarta – Tanah longsor terjadi di jalur kereta api dari Bogor menuju Sukabumi dan arah sebaliknya pada Senin, 5 Februari 2018. Senior Manager Humas PT KAI Daerah Operasi I Edy Kuswoyo mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.25 WIB.
“Betul, ada longsor yang terjadi pada pukul 09.25 WIB. Longsor tersebut menyebabkan tanah yang menopang rel gugur ke bawah. Akibatnya, rel jadi menggantung,” kata Edy ketika dihubungi Tempo, Senin.
Baca: Jasa Marga: Evakuasi Longsor, Tol Jagorawi Arah Puncak Ditutup
Menurut Edy, akibat longsor tersebut, PT KAI memindahkan penumpang yang sudah telanjur naik dari tujuan Sukabumi menuju Bogor ke stasiun lain, yakni Stasiun Cicurug. Edy mengatakan pihaknya telah mengoper 460 orang penumpang ke Stasiun Cicurug menggunakan angkot. “Ada sekitar 41 angkot yang digunakan,” ujarnya.
Edy menuturkan kejadian tersebut terjadi di jalur antara Cigombong-Cicurug. Longsor terjadi pada kilometer 20 plus 7/8 jalur Cigombong-Cicurug yang biasanya dilewati kereta api untuk tujuan Sukabumi-Bogor.
Selain itu, longsor terjadi di jalur antara Stasiun Bogor dan Stasiun Maseng. Longsor tersebut terjadi pada pukul 12.45 WIB pada kilometer 13 plus 800. Longsor ini, kata Edy, disebabkan oleh gugus tanah yang menopang hilang dan mengakibatkan rel menggantung.
“Akibat kejadian longsor ini, jalur Sukabumi-Bogor otomatis dibatalkan. Saat ini PT KAI masih terus melakukan perbaikan dan kami masih menunggu kabar lebih lanjut,” tutur Edy.