TEMPO.CO, Jakarta - Empat titik Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang berada dalam lingkungan proyek pembangunan kereta api ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) akan dipindahkan.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri, seusai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Jakarta, Senin, 5 Februari 2018, mengatakan SUTET yang akan dipindahkan antara lain yang berada di Cawang dan Tol Cikunir KM 9 dan KM 14.
"Itu direlokasi. Ada yang di lahannya Jasa Marga, Kementerian PUPR, dan ada juga lahan yang privat. Kalau yang di lahan privat akan ada penggantian," katanya.
Baca juga: LRT Surabaya, Medan, Bandung, Makassar Akan Dibangun Tahun Ini
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo mengatakan selain mengenai masalah relokasi SUTET, rapat koordinasi juga membahas masalah pembebasan lahan di Bekasi Timur dan Cibubur untuk proyek pembangunan sarana-prasarana LRT.
Proyek LRT Jabodebek nilainya Rp 29,9 triliun. LRT itu ditargetkan beroperasi pada 2019 dengan operasi 140 kali perjalanan per hari pada hari kerja dan waktu antara rata-rata tiga sampai enam menit.
Warga yang akan menggunakan LRT bisa dapat naik dari 17 stasiun pemberhentian LRT di Jabodebek. Dengan tarif awal yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 12 ribu, LRT diharapkan mendorong warga beralih dari kendaraan bermotor pribadi ke angkutan umum.
ANTARA