TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak melemah di akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin, 5 Februari 2018, dengan penurunan 0,53 persen atau 34,89 poin ke level 6.593,93.
Pagi tadi di awal perdagangan, IHSG dibuka dengan pelemahan 1,09 persen atau 72,14 poin di posisi 6.556,68. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.522,54-6.612,45.
Sebanyak 96 saham menguat, 244 saham melemah, dan 231 saham stagnan dari 571 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Baca juga: Awal Pekan Februari, IHSG Diprediksi Lampaui Target Resisten
Saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) masing-masing turun 1,15 persen dan 3,46 persen. Keduanya menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG di akhir sesi I.
Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama sektor industri dasar (-1,78 persen) dan aneka industri (-1,14 persen). Adapun sektor tambang menjadi satu-satunya yang bergerak positif dengan kenaikan 0,27 persen.
Saham TPIA (-3,46 persen), INTP (-2,48 persen), INKP (-2,76 persen) dan CPIN (-1,78 persen) menjadi penekan utama terhadap pelemahan sektor industri dasar pada indeks sektoral IHSG siang ini.
Baca juga: Aksi Beli IHSG Pekan Depan Diprediksi Masih Terbatas
Berikut rincian 10 emiten penekan utama IHSG siang ini:
Berdasarkan kapitalisasi pasar:
ASII -1,15 persen
TPIA -3,46 persen
UNVR -0,68 persen
INTP -2,48 persen
BBCA -0,31 persen
Berdasarkan presentase:
IBFN -34,41 persen
CITA -21,88 persen
GDYR -19,72 persen
MLIA -15,08 persen
BUVA -14,02 persen
Pada perdagangan bursa saham IHSG Senin, 5 Februari 2018, diperkirakan masih akan terjadi aksi beli. Analis Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan meski demikian laju IHSG yang ditopang aksi beli masih dibayangi aksi jual dari para investor.
"Kenaikan ini di tengah pelemahan yang terjadi pada sejumlah bursa saham global, meningkatnya imbal hasil obligasi, dan kembali terdepresiasinya Rupiah sehingga memiliki peluang pelemahan," kata Reza seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 5 Februari 2018.