TEMPO.CO, Depok - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengisi kuliah perdana semester genap di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia pada hari ini, Senin, 5 Februari 2018. Pada kesempatan tersebut, Sri Mulyani banyak berbicara soal produk domestik bruto dan kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Kebui
"Orang bertanya apakah PDB satu-satunya instrumen untuk menentukan kesejahteraan suatu negara. GDP itu memang indikator yang sangat penting, setiap tahun selalu dibanding-bandingkan antarnegara," kata Sri Mulyani di auditorium FEB UI, Depok, Jawa Barat, Senin, 5 Februari 2018.
Simak: Makro Ekonomi, Pelajaran Favorit Sri Mulyani Saat Kuliah
Sri Mulyani berujar, GDP memang merupakan suatu instrumen untuk menghitung pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kemudian, Sri Mulyani juga menyinggung soal kritikan kepada pemerintah jika pertumbuhan ekonomi tidak sesuai target.
"Kalau perekonomian Indonesia tumbuh lima persen nanti Pak Jokowi ditanya, Bapak janjinya lebih tinggi dari lima persen. Kalian kasih kartu kuning nggak?" kata Sri Mulyani yang disambut tawa hadirin.
Jumat pekan lalu, Presiden Joko Widodo diacungi kartu kuning oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UI Zaadit Taqwa. Zaadit mengacungkan kartu kuning itu setelah Presiden Jokowi menyampaikan pidato dalam acara Dies Natalis ke-68 UI. Zaadit mengaku ingin menyampaikan pesan kepada Presiden. Namun, aksi itu tak berlangsung lama lantaran dia segera dibawa keluar oleh Pasukan Pengaman Presiden.
"Itu bos saya lho yang kalian kasih kartu kuning. Udah baik dia mau datang," kata Sri Mulyani yang lagi-lagi disambut tawa hadirin.