TEMPO.CO, Jakarta - PT Indonesia Kereta Api (PT INKA) kian gencar memperluas jangkauannya di pasar global setelah mengoptimalkan fasilitas national interest account atau NIA untuk pembiayaan proyek luar negeri.
Direktur Utama PT Indonesia Kereta Api, Budi Noviantoro, mengatakan pihaknya berencana ikut ambil bagian dalam lelang pengadaan rangkaian kereta di Filipina yang dijadwalkan berlangsung pada Februari 2018.
“Nanti bulan depan ada 4 train set dan 15 gerbong penumpang, mudah-mudahan menang,” ujarnya di Jakarta saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR-RI, Senin, 29 Januari 2018.
Baca juga: Filipina Beli Kereta Diesel Buatan INKA Senilai Rp 127,3 M
Pada pertengahan Januari 2018, PT INKA juga telah menyepakati kontrak dengan Philippines National Railways (PNR) terkait pengadaan rangkaian kereta api diesel dengan nilai mencapai US$ 9,5 juta.
Tidak hanya itu, PT INKA juga memberi sinyal untuk terus merambah pasar negara Asia Selatan, setelah sebelumnya sukses mengirimkan sejumlah produk perseroan ke Bangladesh.
“Dalam waktu dekat kita akan melobi, mudah-mudahan kami bisa kontrak dengan Sri Langka,” tuturnya.
Guna memperkuat basis produksi, pemerintah memberikan suntikan modal kepada PT INKA pada 2016 sebesar Rp 1 Triliun. Modal tersebut digunakan untuk membiayai investasi dan realisasi fasilitas produksi senilai Rp 197 miliar, pembiayaan proyek kereta berpenggerak sebesar Rp 200 miliar, dan pembiayaan pembangunan workshop dengan nilai Rp 603 miliar.