TEMPO.CO, Jakarta - Deutsche Bank AG akhirnya bersepakat membayar US$ 70 juta atau sekitar Rp 939 miliar guna menyelesaikan kasus manipulasi suku bunga untuk produk derivatif dan instrumen finansial lain.
Para trader di Deutsche Bank Securities berupaya mengubah bunga ISDAFIX yang sudah ditetapkan agar menguntungkan posisi perusahaan dalam transaksi terkait dengan interest rate swap. Para penyelidik Commodity Futures Trading Commission atau Komisi Perdagangan Berjangka dan Komoditas/CFTC di Amerika Serikat mengatakan aksi manipulasi itu berlangsung sejak 2007 hingga Mei 2012.
"Tidak ada ruang untuk manipulasi di pasar. Kami akan terus bekerja untuk menghapus hal ini di mana pun," ujar Direktur CFTC James McDonald.
Deutsche Bank Securities, anak usaha Deutsche Bank AG, membayar denda tanpa mengakui atau membantah telah melakukan pelanggaran. "Kami sudah bekerja sama dengan investigasi CFTC dan telah mengambil langkah yang diperlukan untuk memperbaiki hal ini," tutur Deutsche Bank.
CFTC menyatakan banyak pejabat bank tersebut yang tahu bahwa aksi ini merupakan pelanggaran hukum. Salah satu trader bahkan mengatakan, jika pemerintah mengetahui adanya manipulasi, banyak orang akan dipenjara.
ISDAFIX memegang peranan penting di pasar finansial global dengan membantu menentukan valuasi transaksi interest rate swap dan instrumen-instrumen lain yang jumlahnya triliunan dolar Amerika Serikat.
Efek yang diperoleh dengan manipulasi sangat beragam. Fluktuasi bunga benchmark akan membantu menentukan kinerja surat utang yang dibeli individu, jumlah yang harus dibayarkan negara bagian untuk dana pensiun, dan lainnya.
Deutsche Bank bukan satu-satunya yang tersangkut kasus manipulasi bunga. Citigroup Inc, Barclays Plc, Goldman Sachs Group Inc, dan Royal Bank of Scotland Group Plc juga didenda oleh CFTC. CFTC telah meraup lebih dari US$ 600 juta atau sekitar Rp 8 triliun dari denda yang masuk.
BISNIS