TEMPO.CO, Jakarta-PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menempati peringkat keempat dalam ketepatan waktu penerbangan (on time performance/OTP). Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan OTP mereka memang mengalami penurunan dari tahun 2016 lantaran terdampak bencana alam.
"Memang tahun 2017 ada dampak Gunung Agung," kata Ikhsan kepada Tempo pada Jumat, 2 Februari 2018. Sebelumnya Garuda Indonesia di 2016, menempati urutan pertama, yakni sebesar 89,5 persen.
Kementerian Perhubungan mencatat OTP Garuda Indonesia 88,53 persen pada tahun 2017, turun dari tahun sebelumnya sebesar 89,5 persen. Adapun tiga posisi teratas ditempati oleh NAM Air sebanyak 92,62 persen, Sriwijaya Air dengan 88,69 persen, dan Batik Air dengan 88,66 persen.
Ikhsan mengatakan, angka tersebut sudah di atas standar Asosiasi Maskapai Asia Pasifik yang menargetkan OTP sebanyak 85 persen. Selain itu, ujar Ikhsan, jumlah penerbangan Garuda Indonesia pun terpaut jauh dari ketiga maskapai lain yang mencapai perolehan OTP lebih tinggi.
"Kami terbang ke seluruh bandara kecil-kecil juga. Bukannya membela diri, tapi kalau dari jumlah penerbangan Garuda banyak banget," ujar Ikhsan.
Garuda Indonesia memiliki 200.918 penerbangan dengan penerbangan tepat waktu sebanyak 177.875. Adapun jumlah penerbangan NAM Air, Sriwijaya Air, dan Batik Air berturut-turut yakni 32.209, 67.209, dan 84.900.
Ikhsan menambahan, maskapai penerbangan Garuda Indonesia menargetkan OTP pada tahun ini sebesar 91 persen. "OTP ini memang keharusan bagi penerbangan, upaya kami untuk meningkatkan," kata Ikhsan.