TEMPO.CO, Jakarta – Laju Rupiah pada pasar valas Jumat, 2 Februari 2018 diprediksi akan menguat meski masih sangat terbatas. Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan laju Rupiah hari ini diprediksi masih akan dibayangi aksi jual meski terbatas akibat menguatnya laju USD.
“Diharapkan penguatan USD tidak terlalu signifikan sehingga tidak membuat laju Rupiah melemah lebih dalam,” kata Reza seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 2 Februari 2018.
Baca: Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik
Reza mengatakan Rupiah diprediksi akan berada di atas target support 13.443. Reza juga memperkirakan Rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support 13.435 dan resisten 13.405.
Pada perdagangan pasar valas Kamis, 1 Februari 2018 laju Rupiah berbalik melemah usai menguat pada perdagangan sebelumnya. Pelemahan tersebut, kata dia, seiring dengan meningkatnya laju USD terhadap beberapa mata uang.
“Permintaan akan USD kembali meningkat setelah The Fed dalam pertemuannya mengatakan adanya potensi kenaikan inflasi seiring membaiknya perekonomian AS,” ujar Reza.
Adanya rilis inflasi yang sesuai dengan ekspektasi pasar tampaknya kurang kuat mempertahankan laju Rupiah di zona hijau seiring sudah ter-price in kan. Meski demikian, Bank Indonesia menyoroti mulai meningkatnya tekanan inflasi kelompok pangan dengan harga bergejolak (volatile food) yang tercatat mencapai 2,58 persen (bulan ke bulan) pada Januari 2018. Nilai tersebut ternyata lebih tinggi dibanding rata-rata inflasi (volatile food) Januari selama empat tahun terakhir yang sebesar 1,63 persen (bulan ke bulan).