TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2017 tak tercapai. Wisman yang datang ke Indonesia selama periode tersebut sebanyak 14,04 juta sementara targetnya dipatok 15 juta.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku sudah memprediksi targetnya meleset. "Perkiraan kami hilang 1-1,3 juta wisman. Alhamdulillah hanya 1 juta (hilangnya)," kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 1 Februari 2018.
Baca: Menpar Arief Yahya: Target Wisatawan Mancanegara 17 Juta di 2018
Arief mengatakan penurunan jumlah wisman disebabkan erupsi Gunung Agung di Bali. Sejumlah negara menerbitkan peringatan perjalanan (travel warning). Sementara pulau tersebut berkontribusi besar terhadap kunjungan wisman di Indonesia. Setiap harinya, kunjungan wisman di Bali bisa mencapai 15 ribu.
Tahun ini, Arief menargetkan jumlah wisman yang berkunjung ke dalam negeri sebanyak 17 juta orang. Dia optimistis targetnya kali ini tak meleset. Dia menuturkan, rata-rata kunjungan wisman ke Indonesia setiap bulan sekitar 1,5 juta. Artinya dalam setahun ada potensi 18 juta wisman yang datang.
Untuk menarik banyak pengunjung, salah satu upaya Arief adalah mendatangi negara-negara tetangga. Terakhir, dia melancong ke Cina dan menghasilkan pembukaan penerbangan langsung ke Bali.
Arief juga mengubah strategi pemasaran wisata Indonesia. Setiap deputi di kementerian yang ia pimpin berfokus kepada pemasaran berdasarkan zonasi. Khusus pasar Cina, Eropa, dan Australia ditangani oleh satu orang deputi. Harapannya, setiap deputi bisa lebih fokus menjaring wisatawan.