TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN Sofyan Basir mengatakan pihaknya akan mengejar target elektrifikasi 97 persen tercapai pada akhir tahun ini. "Kami akan buru. Target elektrifikasi kan 97 (persen), kami sudah sampai 93 koma sekian (persen). (Target) 2019 kan 97 (persen), kami lebih cepat," katanya setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Februari 2018.
Sofyan menuturkan, Presiden menginstruksikan percepatan elektrifikasi listrik juga dilakukan di wilayah Indonesia timur, khususnya Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. "Pak Presiden minta dilakukan lebih cepat," ujarnya.
Baca: Cadangan Listrik 40 Persen Nganggur, Dirut PLN: Tambah Jumlah AC
Dalam memenuhi target tersebut, Sofyan mengatakan perusahaannya didukung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Salah satunya melalui program pemasangan lampu Sehen (super ekstra hemat energi), yang bersumber dari tenaga surya.
Kendati begitu, kata Sofyan, sekitar 500 dari 1.800 desa yang memakai lampu Sehen akan digantikan dengan aliran listrik tetap hingga akhir 2018. "Nanti sampai akhir 2019, yang 1.500-1.800 desa digantikan listrik yang tetap," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan realisasi rasio elektrifikasi hingga akhir 2017 mencapai 94,83 persen atau lebih tinggi 2,08 persen dari target 92,75 persen.
Jonan yakin rasio elektrifikasi pada tahun ini akan mencapai 97,5 persen atau lebih tinggi dibanding target 95,15 persen. Sehingga rasio elektrifikasi bisa mencapai 99,9 persen pada 2019.
Selain lewat lampu Sehen, program untuk mencapai angka rasio elektrifikasi di antaranya melalui pembangunan pembangkit listrik dengan memanfaatkan energi baru dan terbarukan setempat. Juga pembangunan listrik desa melalui anggaran PLN dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.