TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan hubungan Indonesia dan India terus saling meningkatkan kerja sama ekonomi yang komprehensif, khususnya melalui peningkatan investasi di sektor industri. Terlebih, hubungan bilateral yang telah berjalan lebih dari 60 tahun ini dinilai semakin kuat melalui kemitraan strategis.
“India merupakan mitra yang penting bagi Indonesia. Kedua negara juga memiliki visi yang sama untuk membangun industri yang berdaya saing global,” kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis, 1 Februari 2018.
Baca: Bahas Infrastruktur, Jokowi Temui Utusan Khusus PM Jepang
Airlangga mengatakan Kemenperin dan Kemendag menindak lanjuti hubungan kerja sama ekonomi Indonesia-India di tiga sektor, yakni baja, mesin tekstil dan otomotif. Sementara itu, India juga berminat melakukan investasi di sektor industri farmasi.
Untuk itu, kata Airlangga, pemerintah India diharapkan dapat mengirimkan kelompok kerja untuk membantu memetakan kebutuhan industri farmasi di Indonesia. ”Kami juga mendorong adanya pertukaran expert dan penguatan pelatihan vokasi antara Indonesia dengan India khususnya di industri farmasi,” ucapnya.
Menurut Airlangga, perdagangan Indonesia-India pada tahun 2017 tumbuh mencapai 43 persen jika dibandingkan 2016. Ia berharap angka tersebut akan mengalami peningkatan di tahun-tahun berikutnya.
"Kami meyakini, masih banyak potensi perdagangan dan investasi yang bisa dieksplorasi oleh kedua negara,” kata dia.
Dalam upaya meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan, Airlangga menilai kedua negara perlu memberikan fasilitas dan akses kemudahan bagi perdagangan dan akses pasar.
“Hal ini untuk meningkatkan volume perdangangan bilateral dan mengejar keseimbangan neraca perdagangan,” kata dia.
Ekspor Indonesia ke India pada periode Januari-Juni 2017 tercatat sebesar US$ 6,9 miliar atau naik 51,22 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 4,5 miliar. Komoditas ekspor andalan Indonesia ke India antara lain adalah minyak kelapa sawit serta turunannya, batubara, bijih tembaga, dan karet alam.
Sementara itu, pada Januari-September 2016, investasi India ke Indonesia berada pada posisi ke-25 dengan nilai realisasi mencapai US$ 37,76 juta pada 335 proyek. Jumlah ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 dengan realisasi investasi mencapai US$ 33,2 juta pada 145 proyek.