Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rencana Tarif Listrik Baru Dianggap Salah Sasaran

image-gnews
19_ekbis_tariflistrik
19_ekbis_tariflistrik
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform Fabby Tumiwa menganggap rencana pemerintah memasukkan harga batubara acuan (HBA) dalam komponen tarif dasar listrik tidak tepat. Sebab, HBA yang dihitung pemerintah sebagian besar berasal dari indeks batubara di pasar luar negeri. 

"HBA itu disusun sebenarnya untuk menghitung pendapatan pemerintah dari royalti dan pajak. Itu instrumen referensi yang berbeda dengan penghitungan tarif energi," ujar Fabby kepada Tempo, Rabu 31 Januari 2018.
 
 
Selama ini, pemerintah menghitung HBA berdasarkan empat komponen yaitu indeks Newcastle Global Coal dan Newcastle Export Index yang berinduk di Inggris serta Platts59 yang berinduk di Singapura. Komponen lainnya adalah Indonesia Coal Index yang dihitung berdasarkan rata-rata harga batubara produsen domestik. Porsi keempat komponen itu dihitung masing-masing sebanyak 25 persen.
 
Komponen pasar luar negeri lebih dominan karena batubara Indonesia sebagian besar diekspor. Tahun lalu, produksi emas hitam mencapai 461 juta ton. Sementara penggunaan batubara oleh pasar domestik hanya 97 juta ton. Dari angka tersebut, penggunaan batubara untuk pembangkit listrik lokal hanya 97 juta ton.
 
Blunder lainnya, menurut Fabby, adalah komponen pasar luar negeri yang masuk dalam HBA sebagian besar dihitung berdasarkan transaksi batubara berkalori tinggi (high ranked coal) yang digunakan industri baja dan semen di India, Cina, Jepang, dan Korea Selatan. Sementara mayoritas batubara Indonesia adalah batubara berkalori rendah. Kebanyakan batubara jenis ini dijual ke pembangkit listrik di India dan Cina.
 
"PLN juga tidak menggunakan batubara berkalori tinggi. Hanya batubara kalori rendah atau thermal coal," tutur Fabby.
 
Selain itu, Fabby mengatakan komponen batubara juga sudah masuk dalam bauran energi primer PLN. Biaya pembelian batubara untuk pembangkit listrik PLN dan sebagian pembangkit swasta dihitung sebagai biaya bahan bakar. Tahun 2016 lalu, biaya bahan bakar PLN mencapai 40 persen atau sekitar Rp 109 triliun. Sekitar 54 persen atau Rp 59 triliun dipakai untuk menyalakan setrum dari energi fossil jenis ini. Tahun 2017 diperkirakan biaya batubara membengkak karena kenaikan HBA.
 
 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

4 hari lalu

Kesiagaan Penuh PLN Jaga Keandalan Listrik di Momen Libur Lebaran
PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.


PLN Jamin Ketersediaan Listrik Selama Lebaran, Siapkan 81.591 Petugas dan 2.766 Posko

9 hari lalu

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo ketika memberikan keterangan kepada media usai Apel Siaga Kelistrikan Idulfitri 1444 H di halaman Kantor PLN Pusat, Jakarta, Rabu, 5 April 2023. TEMPO/Riri Rahayu
PLN Jamin Ketersediaan Listrik Selama Lebaran, Siapkan 81.591 Petugas dan 2.766 Posko

PLN juga menggunakan alat khusus berupa kamera jarak jauh untuk mendeteksi kerusakan pada peralatan di Gardu Induk.


7 Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran

10 hari lalu

Ilustrasi mudik. TEMPO/Subekti
7 Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran

Apa yang harus dilakukan agar rumah tetap aman saat mudik lebaran?


7 Tips dari PLN untuk Pastikan Kondisi Listrik di Rumah Aman sebelum Ditinggal Mudik

11 hari lalu

ilustrasi listrik di rumah (pixabay.com)
7 Tips dari PLN untuk Pastikan Kondisi Listrik di Rumah Aman sebelum Ditinggal Mudik

PT PLN memberikan tips bagi masyarakat untuk memastikan listrik di rumah dalam kondisi aman sebelum ditinggal mudik lebaran.


Lima Langkah Amankan Listrik saat Mudik

17 hari lalu

Ilustrasi Token Listrik. Tempo/Tony Hartawan
Lima Langkah Amankan Listrik saat Mudik

Ini lima langkah mengamankan listrik rumah saat ditinggal mudik lebaran.


PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

18 hari lalu

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

Berbagai upaya efisiensi dan digitalisasi yang telah dilakukan PLN menjadi kunci dalam mewujudkan komitmen ini.


Antisipasi Listrik Padam saat Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Uji Kehandalan dan Sistem Kelistrikan

22 hari lalu

Suasana kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta pada H-3 Lebaran atau 19 April 2023, yang merupakan puncak arus mudik Lebaran 2023. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Antisipasi Listrik Padam saat Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Uji Kehandalan dan Sistem Kelistrikan

Bandara Soekarno-Hatta melakukan serangkaian pengujian kehandalan jaringan kelistrikan dan sistem cadangan di Terminal 1, 2, dan 3.


PLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta

31 hari lalu

PLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta

Pemasangan listrik untuk kalanan industri, bisnis, dan UMKM membantu pergerakan ekonomi di Jakarta.


16 Kampung di Distrik Kokoda Utara Papua Belum Mendapat Akses Air Bersih dan Listrik

33 hari lalu

Dua anak membawa air dari sumber mata air di Desa Selomukti, Mlandingan, Situbondo, Jawa Timur, Senin, 18 September 2023. Sebanyak 252 kepala keluarga Dusun Jerugen desa tersebut kesulitan air bersih untuk kebutuhan minum dan terpaksa mengambil air di sumber mata air dengan jarak sekitar dua kilometer dari rumahnya. ANTARA FOTO/Seno
16 Kampung di Distrik Kokoda Utara Papua Belum Mendapat Akses Air Bersih dan Listrik

Masyarakat Distrik Kokoda Utara meminta pemerintah daerah memperhatikan kebutuhan dasar mereka berupa air bersih dan listrik.


PLN dan USTDA Sepakati Studi Kelayakan Interkoneksi Listrik Indonesia-Malaysia

35 hari lalu

PLN dan USTDA Sepakati Studi Kelayakan Interkoneksi Listrik Indonesia-Malaysia

PT PLN (Persero) memperoleh hibah sekitar US$2 juta atau Rp31 miliar dari Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat atau The United States Trade and Development Agency (USTDA).