TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Himpunan Pengusaha Travel Bandung Andrew Aristianto mengatakan, pengerjaan proyek jalan layang tol Jakarta-Cikampek (Tol Cikampek) sudah berimbas pada bisnis jasa angkutan travel point to point Bandung-Jakarta. “Dari hari pertama proyek sudah berimbas. Tapi sudah agak lumayan sejak kegiatan proyek banyak dilakukan di malam hari. Dengan rencana baru ini, kemungkinan tidak banyak perubahan,” kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 31 Januari 2018.
Andrew mengatakan, pengusaha jasa layanan travel Bandung-Jakarta kerap terpaksa mengurangi kendaraan yang beroperasi karena waktu tempuh yang makin panjang akibat kemacetan di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek tempat lokasi pengerjaan proyek jalan layang itu. “Jumlah keberangkatan berkurang, waktu tempuh sudah 6 jam ke atas. Apalagi kalau jam-jam yang sedang ada pengerjaan proyek, belum lagi kalau ada kecelakaan,” kata dia.
Kendati demikian, Andrew mengaku, kemacetan itu belum berpengaruh besar bisnis travel Bandung-Jakarta. “Belum terlalu besar pengaruhnya,” kata dia.
Baca: Sistem Ganjil Genap Akan Berlaku di Jalan Tol Jakarta-Cikampek
Soal imbauan Jasa Marga yang meminta pengguna jalan tol agar menghindari sejumlah ruas jalan tol Jakarta-Cikampek malam hari juga tidak berpengaruh banyak pada layanan travel. “Umumnya kendaraan kita yang beroperasi jam 10 malam ke atas itu tidak terlalu banyak. Kecuali yang ke arah Bandara Soekarno-Hatta. Paling kita akan antisipasi dengan menginformasikan pada penumpang,” kata Andrew.
Andrew mengatakan, akibat pengerjaan proyek tersebut pengusaha travel harus melatih lagi pengemudinya. “Kita lakukan training lagi karena di sejumlah ruas itu banyak terjadi penyempitan jalan dan kadang itu harus diantisipasi,” kata dia.
Rencana penerapan aturan kendaraan ganjil genap untuk kendaraan pribadi oleh Kementerian Perhubungan juga diharapkannya bisa memangkas kemacetan di jalan tol Jakarta-Cikampek. “Syukur-syukur begitu,” kata Andrew.
Merujuk pada pelaksanaan aturan kendaraan ganjil genap di Jakarta, menurut Andrew, seharusnya tidak berpengaruh pada kendaraan plat kuning. “Tapi kita lagi mendalami ini penerapannya bagaimana,” kata dia.
Sebelumnya, Pemerintah rencananya akan memberlakukan beberapa hal untuk mengurangi kemacetan di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek. "Lagi dibuat peraturan menterinya," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Jakarta, Selasa, 30 Januari 2018.
Budi mengatakan peraturan menteri ini tengah dibahas dalam seminggu ini. Dalam peraturan tersebut, salah satunya akan menerapkan sistem ganjil genap untuk kendaraan pribadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. "Begitu selesai (peraturan menteri) mungkin langsung berlaku," katanya.
Permenhub ini akan mengatur tentang pengurangan kemacetan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek dengan sistem Ganjil Genap kendaraan pribadi. Termasuk akan membuat lajur khusus bus angkutan penumpang di jalan tol.
PT Jasa Marga Tbk mengimbau para pengguna kendaraan untuk menghindari Jalan Tol Jakarta-Cikampek, mulai hari ini, Selasa, 30 Januari 2018 dan seterusnya, khususnya pada pukul 21.00 hingga pukul 05.00. Sebagai gantinya, pengguna kendaraan diimbau menggunakan alternatif jalur lain.
"Potensi kepadatan akan luar biasa pada jam-jam itu. Karena itu, sebaiknya hindari atau gunakan jalur alternatif lain," kata AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa, 30 Januari 2018.
Kepadatan jalan yang luar biasa itu, menurut Heru, bakal terjadi karena mulai malam hari ini akan diterapkan sistem kerja paralel pengerjaan konstruksi kelas berat proyek jalan tol layang Tol Cikampek. Proyek itu dikerjakan PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JCC) selaku anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk.