TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan pemenang lelang untuk lima Wilayah Kerja Konvensional tahap I 2017. Wilayah Kerja Andaman I dimenangkan oleh Mubadala Petroleum (SE Asia) Ltd, WK Andaman II dimenangkan Konsorsium Premium Oil Far East Ltd, Kris Energy (Andaman II) BV dan Mubadala Petroleum (Andaman II JSA) Ltd, WK Merak-Lampung dimenangkan PT Tansri Madjid Energi.
Adapun WK Pekawai dan West Wamena dimenangkan oleh dua anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, yakni PT Saka Energi Sepinggan dan PT Saka Energi Indonesia.
"Investasi komitmen dari 5 WK konvensional tersebut adalah sebesar US$ 23,575 juta dan total bonus tanda tangan sebesar US$ 3,25 juta," kata Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM ego Syahrial di Jakarta, Rabu, 31 Januari 2018.
Ego merinci, nilai komitmen pasti Mubadala di Andaman I yakni sebesar US$ 2,15 juta dengan bonus tanda tangan US$ 750 ribu. Adapun jenis kegiatan yang akan dilakukan yakni survei geologi dan geofisika (G&G) dan survei seismik 3 dimensi.
Konsorsium Premium Oil Far East Ltd, Kris Energy BV dan Mubadala Petroleum Ltd mengerjakan Andaman II dengan nilai komitmen pasti US$ 7,55 juta dan bonus tanda tangan US$ 1 juta. Konsorsium ini akan mengerjakan survei G&G dan seismik 3 dimensi.
PT Tansri Madjid Energi mencatatkan komitmen pasti sebesar US$ 1,325 juta dengan bonus tanda tangan US$ 500 ribu, serts kegiatan survei G&G dan seismik 2 dimensi.
Selanjutnya, PT Saka Energi Sepinggan mencatatkan komitmen pasti paling besar, yakni US$ 10,45 juta dengan bonus tanda tangan US$ 500 ribu. Adapun kegiatan yang akan dilakukan yakni survei G&G dan pembangunan sumur eksplorasi.
Terakhir, PT Saka Energi Indonesia mencatatkan komitmen pasti sebesar US$ 2,1 juta dengan kegiatan survei G&G dan seismik 2 dimensi, serta bonus tanda tangan sebesar US$ 500 ribu.
Lelang WK konvensional ini dimulai sejak akhir Mei 2017 dan diperpanjang sebanyak empat kali lantaran menunggu pengesahan Peraturan Pemerintah ihwal perpajakan gross split. Ego berujar, sampai batas akhir penyerahan dokumen pada 29 Desember 2017, tercatat tujuh dokumen partisipasi untuk lima WK ini.
Ego berujar WK migas ini merupakan lelang pertama yang menggunakan skema gross split. Total ada 10 WK yang ditawarkan, terdiri dari tujuh WK yang dilelang langsung dan tiga WK melalui lelang reguler. Dengan lakunya lima WK ini, lima WK berikutnya akan kembali ditawarkan pada periode lelang berikutnya.
"Lima WK konvensional lainnya yang belum diminati menjadi wilayah kerja available dan akan ditawarkan kembali pada periode penawaran selanjutnya," kata Ego.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengajak para investor tak ragu mengikut periode lelang WK berikutnya. Dia menyebut sejauh ini sejumlah investor masih ragu-ragu dengan skema gross split yang diterapkan.
"Lima WK bukan tidak laku, karena ada beberapa company yang datang ke saya, ragu-ragu dengan gross split. Medio Februari kami buka lelang lagi, please take a look," ujar Arcandra.