TEMPO.CO, Jakarta - Milliman Inc, perusahaan konsultasi dan aktuaria global, menyatakan jumlah kewajiban yang dilaporkan perusahaan LQ45 di Indonesia untuk imbalan kerja (employee benefits) meningkat. Jumlah kewajiban naik 16 persen, dari sekitar Rp 92,3 triliun pada 2015 menjadi Rp 107,1 triliun pada 2016.
"Ini (16 persen) adalah angka yang cukup tinggi dan diprediksi akan terus meningkat," kata konsultan aktuaris dari Milliman Inc, dalam media briefing di Jakarta, Rabu, 31 Januari 2018. Hasil tersebut didapat dari riset yang dilakukan Milliman Indonesia, cabang Milliman Inc, terhadap perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menurut Mark, peningkatan angka imbalan kerja memiliki arti yang sangat penting. Sebab, dalam lingkungan bisnis yang berkembang pesat seperti Indonesia, sangat mudah bagi perusahaan untuk mengesampingkan masalah imbalan kerja terhadap pegawai yang mengakhiri masa kerja. "Sementara mereka hanya fokus pada pertumbuhan bisnis," ujarnya.
Indeks LQ45 sendiri mewakili 45 perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar dan volume perdagangan paling signifikan di BEI, dari Agustus 2017 sampai Februari 2018. Sebanyak 45 perusahaan ini tersebar di berbagai sektor, mulai keuangan, real estate, hingga jasa telekomunikasi. Beberapa perusahaan yang tergabung dalam LQ45 ini di antaranya PT Adaro Energy Tbk, PT Astra International Tbk, dan PT XL Axiata Tbk.
Country Manager Milliman Indonesia Halim Gunawan juga menyampaikan hal yang sama. Menurut dia, total kewajiban atas imbalan kerja sudah cukup signifikan. "Kami juga menemukan bahwa kenaikan kewajiban bersih-liabilitas pada laporan keuangan yang tidak didanai oleh aset mencapai 23 persen," ujarnya.
Angka-angka ini, kata Halim, menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia semakin mempersiapkan kewajiban imbalan kerja bagi pegawai-pegawai mereka yang akan memasuki masa pensiun. Riset dari Milliman Indonesia juga menunjukkan 93 persen dari perusahaan LQ45 telah memiliki program pensiun bagi para pegawainya. Bahkan 11 persen di antaranya turut melengkapi para pegawai dengan program kesehatan pasca-pensiun.
Di Indonesia, Milliman telah memiliki 300 klien dari berbagai perusahaan. Perusahaan yang berdiri sejak 1947 ini menyediakan jasa aktuaria, konsultasi asuransi kesehatan, hingga asuransi jasa keuangan.
Head of Marketing Milliman Inc untuk Asia-Pasifik, Charles Carneiro, menyebut konsultasi ini membantu perusahaan bisa mempersiapkan risiko pembayaran imbalan kerja sedini mungkin. "Sebab, sangat mudah bagi perusahaan untuk lalai mempersiapkannya," katanya.