Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komitmen Pemerintah Perkuat Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan Dipertanyakan

image-gnews
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) melakukan penanaman tumpang sari bersama para petani saat launching penanaman perdana program peremajaan kebun kelapa sawit di Desa Panca Tunggal, Sungai Lilin, Kabupaten Musi banyuasin, Sumatera Selatan, 13 Oktober 2017. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) melakukan penanaman tumpang sari bersama para petani saat launching penanaman perdana program peremajaan kebun kelapa sawit di Desa Panca Tunggal, Sungai Lilin, Kabupaten Musi banyuasin, Sumatera Selatan, 13 Oktober 2017. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta-Komitmen pemerintah untuk melakukan penguatan sistem sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan (Indonesia Sustainability Palm Oil, ISPO) dipertanyakan. Forum Koordinasi Masyarakat Sipil untuk Penguatan ISPO dan Kelompok Perwakilan Masyarakat Sipil untuk Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan menilai pemerintah mengabaikan proses yang melibatkan multipihak dalam penyusunan rancangan Peraturan Presiden tentang Sistem Sertifikasi ISPO.

Salah satu perwakilan forum ini, Mardi Minangsari mengatakan bahwa mereka awalnya dilibatkan oleh pemerintah dalam melakukan pembahasan Perpres penguatan ISPO ini. Proses pembahasan pun telah berjalan sejak Juni 2016. Namun per September 2017, Minangsari mengaku forum ini tak lagi mendapatkan informasi dari pemerintah ihwal kelanjutan pembahasan rancangan Perpres.

"Awal Desember kami mempertanyakan keputusan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dengan mengirim surat dan merilis siaran pers," kata Minangsari di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu, 28 Januari 2018.

Baca: Dana Kelapa Sawit Rp 5 Triliun Dikucurkan untuk Peremajaan Kebun 

Minangsari menuturkan, pada mulanya terjadi dialog antara pemerintah dan stakeholder terkait, termasuk masyarakat sipil. Dialog itu berlangsung melalui serangkaian pertemuan dan konsultasi publik di berbagai daerah, yakni Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Minangsari mengatakan rangkaian proses tersebut pun telah menghasilkan rekomendasi prinsip, kriteria, dan sistem sertifikasi ISPO yang akan tercakup dalam rancangan Perpres. Dia berujar, sedianya proses tersebut dilanjutkan dengan konsultasi publik nasional.

"Ternyata Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian malah menyelenggarakan pertemuan-pertemuan terbatas sehingga proses yang ada justru menjadi tertutup dan kami sulit mendapatkan akses informasi mengenai kemajuan proses," ujar Minangsari.

Minangsari mengatakan, penguatan ISPO penting dilakukan lantaran masih banyak permasalahan di sektor industri kelapa sawit. Dia menyebut, masalah yang banyak ditemukan di antaranya yakni soal perambahan hutan, pengabaian terhadap prinsip hak asasi manusia, konflik agraria, perusakan lingkungan, penanganan limbah, dan sebagainya.

Dia pun beranggapan, proses tersebut justru berjalan mundur dengan dikeluarkannya saran konsultasi publik ihwal prinsip HAM dan transparansi. "Kejadian-kejadian ini menunjukkan pemerintah Indonesia tidak siap dengan proses multi stakeholder yang genuine karena tetap mengabaikan masukan," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peneliti Institute for Ecosoc Rights Sri Palupi mengatakan penguatan ISPO diharapkan dapat membuat produk kelapa sawit Indonesia diterima di pasar global. Apalagi, ujar dia, kelapa sawit merupakan komoditas yang masih menjadi sandaran perekonomian nasional.

"Pasar global ini menuntut syarat-syarat tertentu. ISPO secara global tidak diakui dibanding RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil)," kata Palupi.

Parlemen Uni Eropa dalam voting tanggal 18 Januari lalu akhirnya menyetujui proposal UU energi terbarukan yang di dalamnya memuat larangan penggunaan minyak sawit untuk biodiesel mulai tahun 2021. Adapun larangan ini dilatarbelakangi isu keberlanjutan (sustainability) dan deforestasi di perkebunan sawit di Indonesia.

Di sisi lain, pemerintah Indonesia menganggap kebijakan tersebut bakal memukul industri sawit dalam negeri. Presiden Joko Widodo dalam pidatonya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 40 Tahun Kerja Sama Kemitraan ASEAN-Uni Eropa November tahun lalu menyebut resolusi Parlemen Uni Eropa itu sebagai kampanye hitam terhadap kelapa sawit Indonesia.

Jokowi meminta Uni Eropa menghentikan 'kampanye hitam' tersebut. Dia mengklaim, industri kelapa sawit di Indonesia sangat dekat dengan upaya memberantas kemiskinan, mempersempit kesenjangan pembangunan, dan membangun ekonomi inklusif.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | ANTARA | AMIRULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

25 hari lalu

Shutterstock.
Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

Kejaksaan menangkap Bos PT Green Forestry Indonesia yang masuk dalam DPO. Salah gunakan izin kebun sengon untuk kelapa sawit.


PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

27 hari lalu

PT. Timah (ANTARA)
PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.


4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

33 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

Apa saja perbedaan dari minyak makan merah dengan minyak goreng biasa?


Berharap pada Minyak Makan Merah

34 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024.  Foto: BPMI Setpres/Kris
Berharap pada Minyak Makan Merah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah. Dianggap bisa menjadi alternatif minyak goreng konvensional, harga lebih murah.


Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

35 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

Presiden Jokowi menyebut minyak makan merah lebih murah dari minyak goreng. Apa kandungan dan manfaat minyak makan merah?


Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

36 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

Presiden Jokowi mengatakan, minyak makan merah akan menjadi tren dalam urusan goreng-menggoreng, Kementerian Koperasi bangun banyak pabriknya.


Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

45 hari lalu

Shutterstock.
Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian atau Kementan Andi Nur Alamsyah menyatakan sedang membahas simplifikasi aturan dan persyaratan perihal peremajaan sawit rakyat atau PSR.


Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

45 hari lalu

Sunarno, 49 tahun, menurunkan tandan buah segar kelapa sawit saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, di provinsi Riau, 26 April 2022. Kini, pemerintah melarang ekspor untuk semua produk crude palm oil, red palm oil (RPO), RBD palm olein, pome, dan use cooking oil. REUTERS/Willy Kurniawan
Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

Dirjen Perkebunan Kementan, Andi Nur Alamsyah menyatakan bahwa tahun ini Kementan menargetkan peremajaan sawit rakyat seluas 120 ribu hekatre.


Terpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik

47 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melihat menu makanan milik siswa saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis 29 Februari 2024. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp15 ribu per porsi pada simulasi program makan siang gratis. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt.
Terpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik

Terpopuler: Rencana pengalihan dana BOS untuk program makan siang gratis diprotes serikat guru, Presiden Jokowi cawe-cawe rencana kerja Prabowo.


Prabowo Sebut Sawit dan Singkong Bisa Jadi Sumber Energi Hijau, Ini Kata BRIN

48 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyapawarga sebelum melakukan ziarah makam ayahnya Soemitro Djojohadikusumo di TPU Karet Bivak, Jakarta, Kamis, 15 Februari 2024. Satu hari setelah pencoblosan, Prabowo Subianto melakukan ziarah makam orang tuanya  Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Maria Sigar. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prabowo Sebut Sawit dan Singkong Bisa Jadi Sumber Energi Hijau, Ini Kata BRIN

Prabowo Subianto mengatakan siap membawa Indonesia menuju swasembada energi terbarukan yang bersumber dari tanaman kelapa sawit, hingga singkong