TEMPO.CO, Jakarta -Starbucks mencatatkan pertumbuhan yang mengecewakan pada kuartal IV 2017. Akibatnya harga saham pada perdagangan Jumat lalu, 26 Januari 2018 tertekan hingga enam persen.
Penjualan Starbucks yang tak mencapai target menjadi sentimen negatif di pasar modal. Selama 2017, Starbucks mencatatkan angka penjualan sebesar US$ 6,07 miliar atau naik 6 persen dari tahun sebelumnya.
CEO Starbucks Kevin Johnson mengatakan penjualan selama musim liburan pada Desember 2017, amat mengecewakan. Selain kopi, penjualan merchandise seperti cangkir dan tumbler pun tak sebagus yang diharapkan.
Penjualan Starbucks di seluruh dunia sebenarnya naik 2 persen pada tahun fiskal. Meski naik, angka itu lebih rendah 3 persen dibandingkan yang dperkirakan para anailis.
Perusahaan asal Seattle ini melaporkan laba bersih sebesar US$ 2,25 miliar. Laba ini meningkat dari periode yang sama dibanding tahun sebelumnya yakni sebesar US$ 751,8 juta.
Adapun pendapatan yang berasal dari kenaikan yang tidak berulang mencapai 65 sen per saham, lebih tinggi dari perkiraan Zack Investment Research sebesar 57 sen per saham.
Peningkatan penjualan Starbucks pada kuartal I 2017 yakni sebesar 2 persen, tercatat menurun dari periode yang sama tahun 2016 sebesar 3 persen. Merujuk FactSet, angka tersebut juga meleset dari target yang diperkirakan para analis yakni sebesar 3 persen.
Dilansir dari ABCNews, Starbucks menyatakan akan berfokus merampingkan bisnisnya. Beberapa langkah yang akan diambil yakni memikat lebih banyak pelanggan untuk membeli makanan dan kopi di sore hari dan membuka lebih banyak toko di Cina. Cina merupakan pasar dengan pertumbuhan tercepat bagi Starbucks.
Kendati begitu, perusahaan optimistis tahun ini bisnis dapat bertumbuh lebih baik lantaran terimbas perubahan kebijakan perpajakan Amerika Serikat. Starbucks memperkirakan harga saham mereka akan berada pada rentang US$ 2,48 hingga US$ 2,53 per saham, naik dari pergerakan sebelumnya sebesar US$ 2,30 hingga US$ 2,33 per saham.
Starbucks juga menyatakan akan menggunakan penghematan pajak mereka untuk kenaikan gaji 150 ribu pekerja, hibah saham, dan ekspansi.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | THE TELEGRAPH | ABCNEWS