TEMPO.CO, Jakarta -Chief Executive Officer (CEO) Starbucks Corp., Kevin Johnson, mengantongi gaji US$11,5 juta pada 2017 setelah menggantikan sang pendiri, Howard Schultz pada tahun lalu.
Johnson, 57 tahun, mulai memimpin jaringan kafe kopi internasional tersebut sejak April 2017. Dia mendapatkan US$ 5,91 juta saham terbatas dan opsi saham senilai US$3,92 juta.
Dalam satu bulan, gaji yang dikantongi Chief Executive Officer (CEO) Starbucks itu senilai US$ 1,15 juta atau setara dengan Rp 15,22 miliar setiap bulannya, dengan asumsi kurs US$ 1 sama dengan Rp13.236.
Sepanjang 2017, Johnson fokus memperbaiki sistem pemesanan daring atau online serta melakukan penetrasi jaringan toko baru di China. Kondisi tersebut menyusul perlambatan pertumbuhan penjualan di Amerika Serikat dan negara lainnya.
Bonus yang diterima pemimpin perusahaan asal Seattle, Amerika Serikat, itu dikurangi setelah mereka gagal mencapai target pendapatan operasional. Dengan demikian, sang CEO hanya menerima bonus US$ 400.000.
Setelah mengumumkan hasil penjualan yang mengecewakan di sejumlah wilayah, saham Starbucks ditutup melemah 4,2 persen pada penutupan perdagangan, Jumat, 26 Januari 2018. Koreksi itu adalah yang terdalam dalam enam bulan terakhir.
BISNIS