TEMPO.CO, Jakarta - Pada penutupan perdagangan pasar modal Kamis, 25 Januari 2018, indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami tren pelemahan tipis seiring dengan masih adanya aksi jual dari pelaku pasar. Tercatat, IHSG melemah sebesar 0,16 poin atau 0,002 persen berada di bawah pelemahan sebelumnya yang turun 19,84 poin atau 0,30 persen.
Meski terjadi tren pelemahan, pasar bursa masih ditunjang oleh pergerakan rupiah yang terus menguat. Lalu, sejumlah seri obligasi yang tercatat menguat turut membantu mengangkat IHSG, meskipun belum mampu mendorongnya ke jalur hijau. Sentimen positif diharapkan mampu mendorong IHSG untuk kembali rebound.
Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan, meski melemah tipis, pergerakan IHSG yang mampu bertahan di atas target support diharapkan dapat berkurang potensi pelemahannya. “Hal tersebut diharapkan mampu memberikan kesempatan untuk kembali rebound pada perdagangan akhir pekan ini,” ucap Reza dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 26 Januari 2018.
Diprediksi, pergerakan IHSG berada di atas rentang support 6.586-6.594. IHSG diperkirakan berada di kisaran level support 6.584-6.593 dan level resisten 6.637-6.635. Kendati demikian, masih ada kemungkinan akan terjadinya koreksi sehat pada perdagangan hari ini. “Waspadai aksi ambil untung yang memanfaatkan kenaikan sebelumnya,” ujarnya.
Sementara itu, Vice President Research Department Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menuturkan IHSG akan tetap berpotensi menguat pada pekan ketiga Januari 2018. Ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang 6.538-6.671.
Masih berlangsungnya rilis data kerja emiten secara tahunan, kata dia, akan menjadi salah satu sentimen positif bagi pergerakan IHSG hari ini. “IHSG masih akan menunjukkan kekuatan naik ditunjang oleh adanya capital inflow,” ucapnya.