Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Holding Migas Menunggu Peraturan Pemerintah

Pekerja melakukan pengecatan pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) di Jakarta, 12 Agustus 2016. PT PGN telah membangun dan mengoperasikan pipa gas bumi lebih dari 7.100 kilometer, atau setara 76 persen pipa gas bumi di seluruh Indonesia. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Pekerja melakukan pengecatan pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) di Jakarta, 12 Agustus 2016. PT PGN telah membangun dan mengoperasikan pipa gas bumi lebih dari 7.100 kilometer, atau setara 76 persen pipa gas bumi di seluruh Indonesia. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para pemegang saham PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk menyetujui rencana pembentukan induk perusahaan (holding) ke PT Pertamina (Persero). Persetujuan itu datang setelah PGN menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Kamis, 25 Januari 2018.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara Fajar Harry Sampurno mengatakan para pemegang saham menyetujui perubahan anggaran dasar. Perubahan anggaran dasar menyebabkan status persero yang ada pada PGN hilang karena nantinya akan menginduk kepada Pertamina. "Secara prinsip sudah setuju (holding) dengan Pertamina.  Tidak ada perubahan manajemen," kata Harry usai RUPSLB.

Digelarnya RUPSLB merupakan instruksi dari Kementerian BUMN lantaran Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Penambahan Penyertaan Modal saham PGN ke Pertamina tinggal diteken Presiden Joko Widodo. Dengan berubahnya anggaran dasar PGN akan menginduk ke Pertamina. Itu artinya pembentukan holding perusahaan negara di sektor minyak dan gas segera terealisasi.

Harry menuturkan bila Peraturan Pemerintah sudah ditandatangani presiden, Pertamina segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham. "PP (Peraturan Pemerintah) terbit, akan ada akta pengalihan (saham)," ucapnya.

Saat ini komposisi saham PGN terdiri dari 57 persen milik pemerintah dan sisanya dipegang publik. Bila holding terbentuk maka pemerintah mengalihkan seluruh saham Seri B menjadi setoran modal ke Pertamina. Pemerintah sendiri masih memegang saham Seri A Dwiwarna di PGN.

Simak: PT PGN Bangun Pipa Gas Bumi Sepanjang 7.200 Km

Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim menambahkan sebanyak 77,8 persen pemegang saham yang hadir setuju mengubah anggaran dasar perseroan. Kendati akan ada pengalihan saham, komposisi saham publik tidak berubah alias tak terdelusi.

Lebih lanjut, Jobi menyatakan langkah holding akan meningkatkan ruang efisiensi bagi perseroan. Salah satu yang bisa dirasakan nantinya ialah penggunaan pipa gas. "Capital expenditure (belanja modal) pun akan naik," kata dia.

Usai menggelar RUPSLB, lanjut Jobi, PGN segera membentuk setidaknya tiga tim teknis. Tim itu bertujuan untuk menghitung dan menganalisis persiapan menuju holding Migas. Salah satu tugas tim teknis ialah mempersiapkan merger antara PGN dengan Pertamina Gas, anak usaha Pertamina.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov menilai langkah holding Migas terlalu tergesa-gesa. Pasalnya, saat ini parlemen tengah membahas revisi Undang-undang Migas. Belum lagi proses holding masih menuai pro dan kontra di DPR karena melangkahi tugas pengawasan dari legislatif. "Lagi pula holding Migas tidak urgent dilakukan saat ini," ucap Abra.

Ia menambahkan proses pengawasan dan pemberitahuan kepada parlemen wajib dilakukan sebab memiliki dasar hukum, yaitu Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN. Di sisi lain, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 72 Tahun 2016 yang menjadi dasar hukum pembentukan holding hingga saat ini masih dipertanyakan oleh DPR. Sebab dengan PP itu pemerintah bisa melakukan holding tanpa perlu persetujuan DPR. "Pertamina dan PGN mestinya fokus dalam menggenjot produksi Migas," kata dia.

 

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Mulai Besok, Pembeli Biosolar Pertamina di Bali Wajib Pakai QR Code

13 jam lalu

Sejumlah truk mengantre mengisi bahan bakar jenis Bio Solar di SPBU Pertamina Rest Area KM 57 A, Karawang, Jawa Barat, Sabtu, 15 April 2023. TEMPO/Wawan Priyanto
Mulai Besok, Pembeli Biosolar Pertamina di Bali Wajib Pakai QR Code

PT Pertamina mewajibkan pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis biosolar di Bali mulai 1 Juni 2023


Blok Masela Menggantung, DPR RI: Pemerintah Harus Tegas ke Shell

13 jam lalu

Blok Masela. antaranews.com
Blok Masela Menggantung, DPR RI: Pemerintah Harus Tegas ke Shell

Anggota Komisi VII DPR Mulyanto menyebut selama ini pemerintah belum menunjukkan ketegasannya dalam pengelolaan proyek Blok Masela.


Pertamina Lubricants Punya Pusat Riset Pelumas Terbesar di Indonesia

15 jam lalu

Petugas memeriksa produk grease di Production Unit Jakarta Pertamina Lubricants di Jakarta, 28 Oktober 2016. PT Pertamina Lubricants juga memiliki satu unit produksi di Thailand. ANTARA/Andika Wahyu
Pertamina Lubricants Punya Pusat Riset Pelumas Terbesar di Indonesia

Berlokasi di Plumpang, Jakarta Utara, pusat riset Pertamina Lubricants berdiri di lahan seluas 12.500 m2.


Pertamina Sumbagsel Siapkan 2.304 Kilo Liter Avtur untuk Penerbangan Haji 23 Kloter

3 hari lalu

Petugas melakukan pengisian bahan bakar avtur pada pesawat Garuda pengangkut jemaah haji di Bandara Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, 25 Agustus 2015. Stok avtur setiap harinya sebesar 3500 KL, jumlah ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar kedua maskapai penerbangan untuk pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji sebanyak 214 kolter. TEMPO/Tony Hartawan
Pertamina Sumbagsel Siapkan 2.304 Kilo Liter Avtur untuk Penerbangan Haji 23 Kloter

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel siap memberikan pelayanan terbaik untuk para jemaah haji.


Truk Tangki BBM Kebakaran di Tol Merak - Tangerang, Pertamina: Penyebab Insiden Akan Diinvestigasi

3 hari lalu

Kebakaran truk tangki pertamina di Tol Merak - Tangerang pada 28 Mei 2023. Foto: Pertamina
Truk Tangki BBM Kebakaran di Tol Merak - Tangerang, Pertamina: Penyebab Insiden Akan Diinvestigasi

Pertamina menyatakan tidak ada korban dalam kebakaran truk tangki BBM di Tol Merak - Tangerang.


PGE Jajaki Kerja Sama Energi Hijau Indonesia dengan Perusahaan Jepang

6 hari lalu

Aktivitas pekerja di Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang, Bandung, 18 Oktober 2017. TEMPO/Amston Probel
PGE Jajaki Kerja Sama Energi Hijau Indonesia dengan Perusahaan Jepang

PGE melakukan penjajakan bisnis yang saling menguntungkan dengan sejumlah perusahaan di Jepang.


Sri Mulyani Sebut Pemerintah Telah Bayar Subsidi Rp 62 Triliun, Rinciannya?

9 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023. Kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 didorong oleh meningkatnya konsumsi dan investasi masyarakat hingga penyetopan kebijakan zero Covid-19 di Cina.  TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Sebut Pemerintah Telah Bayar Subsidi Rp 62 Triliun, Rinciannya?

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pemerintah telah membayarkan subsidi sebesar Rp 62 triliun untuk masyarakat. Bagaimana rinciannya?


Protes PKL Serobot Trotoar, Warga Komplek Pertamina Pondok Ranji Pasang Spanduk

10 hari lalu

Warga Komplek Pertamina, Kota Tangerang Selatan pasang spanduk menolak pedagang kaki lima (PKL) yang berdagang di trotoar, Sabtu 20 Mei 2023. TEMPO/Muhammad Iqbal
Protes PKL Serobot Trotoar, Warga Komplek Pertamina Pondok Ranji Pasang Spanduk

Ketua RT Kompleks Pertamina sebut warga telah mengadukan PKL serobot trotoar itu ke Kecamatan Ciputat, namun keluhan itu tidak digubris oleh camat.


Erick Thohir Yakin BUMN Bisa Percepat Penetrasi Kendaraan Listrik, Ini Sebabnya

10 hari lalu

Menteri BUMN RI Erick Thohir di JIEXPO Kemayoran Jakarta, Minggu (6/5). Erick Thohir mengungkapkan Kementerian BUMN akan terus mendukung penguatan ekosistem industri kopi sebagai salah satu bentuk komitmen mendukung visi industrialisasi pangan yang dicanangkan pemerintah. Foto dok. BRI.
Erick Thohir Yakin BUMN Bisa Percepat Penetrasi Kendaraan Listrik, Ini Sebabnya

Erick Thohir yakin hadir dan bersinerginya sejumlah perusahaan pelat merah dapat mempercepat penetrasi kendaraan listrik di Tanah Air. Kenapa?


Layanan BSI untuk Penembusan BBM Kembali Normal

11 hari lalu

Layanan BSI untuk Penembusan BBM Kembali Normal

Layanan Bank Syariah Indonesia atau BSI Regional Aceh untuk penebusan BBM ke Pertamina kembali normal.