TEMPO.CO, Jakarta - PT Ciputra Development Tbk memperkirakan pendapatan dan laba perusahaan pada tahun ini tumbuh 15-20 persen. Corporate Secretary PT Ciputra Development Tbk Tulus Santoso mengatakan sebagian pendapatan tersebut merupakan limpahan dari pendapatan tahun lalu yang tertunda.
"Proyeksi kami di tahun 2017 flat dibandingkan 2016, makanya agak bergeser ke 2018. Tahun ini tumbuh akan tinggi," kata Tulus di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 25 Januari 2018.
Simak: Ciputra Group Berfokus Garap Proyek Properti
Tulus mengatakan pendapatan perseran masih banyak disumbang oleh penjualan kepada end-user dengan segmentasi harga kisaran Rp 1-2 miliar. Data perseroan tahun 2017 menunjukkan, properti dengan harga di bawah Rp miliar menyumbang penjualan sebesar 36 persen, properti dengan harga Rp 1-2 miliar menyumbang 24 persen, sedangkan unit dengan harga di atas Rp 2 miliar menyumbang 40 persen penjualan.
"Meningkat dari tahun sebelumnya 50:50," ujar Tulus. Ciputra Development
Ihwal target penjualan (marketing sales) tahun ini, Ciputra Development tak membuat target muluk. Tulus memperkirakan pertumbuhan penjualan tak jauh berbeda dengan tahun lalu yakni sekitar Rp 7,6 triliun.
"Kalaupun kita tumbuh mungkin single digit," kata Tulus.
Tulus mengatakan perusahaan menganggarkan sekitar Rp 1,5 triliun untuk belanja modal (capital expenditure) pada tahun ini. Dia berujar separuh dari anggaran tersebut akan digunakan untuk pengadaan tanah. Perseroan, kata Tulus, akan membeli 100 hektare tanah sebagai stok tanah yang telah dijual tahun lalu.
"Biasanya kami nambah tanah sesuai dengan yang dijual," kata Tulus.
Adapun 50 persen capex, ujar Tulus, akan digunakan untuk pembangunan mall dan rumah sakit di Surabaya.