Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengamat: Industri Mebel dan Kerajinan Saatnya Sasar Pasar Lokal

Reporter

Editor

Martha Warta

image-gnews
Perajin mengecek frame kacamata kayu setengah jadi di industri rumahan  di kawasan Jl. Lowokdoro, Kec. Sukun, Malang, Jawa Timur, 15 Mei 2016. Kacamata kayu ini dibuah dari limbah kayu industri mebel dan kamprat motor (cam chain). TEMPO/Aris Novia Hidayat
Perajin mengecek frame kacamata kayu setengah jadi di industri rumahan di kawasan Jl. Lowokdoro, Kec. Sukun, Malang, Jawa Timur, 15 Mei 2016. Kacamata kayu ini dibuah dari limbah kayu industri mebel dan kamprat motor (cam chain). TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta-Industri mebel dan kerajinan merupakan salah satu industri yang diunggulkan dalam program pemerintah. Hanya saja, industri ini mengalami penurunan pada 2017.

Pengamat mebel dan industri Panangga S. Karim menuturkan, data terakhir pada 2016 menyebutkan ekspor industri hanya sebesar US$ 1,6 miliar, atau turun 20 persen dari 2012.

Baca: Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama 

Diakui Angga, pasar ekspor kini cenderung merosot karena masih terbatasnya tujuan ekspor ke negara tradisional, seperti Amerika dan Eropa. Negara tradisional diketahui mengalami kelesuan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir. Sadar akan hal tersebut, pelaku industri kini sudah mengantipasi dengan menyasar negara non tradisional.

“Seperti Timur Tengah, Australia, Asia, dan Eropa Timur,” kata Angga di KAUM Restaurant, Jakarta Pusat, Rabu, 24 Januari 2018.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia juga menilai industri mebel dan kerajinan sampai saat ini terlalu fokus ke pasar ekspor. Bukan ke pasar domestik. “Sudah saatnya industri ini berorientasi dalam ranah domestik,” ujar Angga.

Menurut dia, solusinya adalah pemerintah harus terus memperkenalkan produk mebel dalam negeri kepada masyarakat. Padahal sudah banyak hotel bintang lima yang menggunakan produk dalam negeri. Tetapi, hal tersebut belum diterapkan di kantor pemerintahan pusat dan daerah, serta BUMN.

Pemerintah seharusnya membuat satu aturan dimana pengadaan mebel baik di Kementerian atau BUMN menggunakan produk Indonesia. “Dibuat wajib,” ujar dia. Angga selama ini juga melihat, kantor pemerintah masih banyak yang menggunakan produk mebel luar negeri karena gengsi semata. Padahal, produk Indonesia memiliki kualitas yang sudah sangat baik.

Selain itu, pemerintah juga bisa menyediakan wadah seperti pameran. “Memberikan fasilitasi kepada mereka untuk bisa berjualan dan memperkenalkan produk Indonesia,” kata Angga.

Sebagai informasi, Indonesia pernah berada di peringkat kedua setelah Malaysia di ranah ASEAN dalam hal pasar ekspor mebel. Namun, setelah 2015 Vietnam berhasil menyalip Indonesia dan Malaysia sehingga membuat Indonesia kini turun ke peringkat tiga.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

6 hari lalu

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

Nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Unit Cempaka Banjarmasin, Salasiah, berhasil mengolah rumput purun menjadi berbagai produk yang fungsional seperti tikar, topi, dompet dan tas sebagai produk andalan.


Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

7 hari lalu

Pupuk Urea Kujang. TEMPO/Subekti
Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.


Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

12 hari lalu

Pekerja menyelesaikan produksi kain sarung di Pabrik Tekstil Kawasan Industri Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 4 Januari 2019. Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) pada tahun 2019 mencapai 15 miliar dollar AS atau naik 11 persen dibandingkan target pada tahun 2018. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.


CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

17 hari lalu

Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images
CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.


Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

21 hari lalu

Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto menjelaskan soal integrasi sistem TikTik Shop dan Tokopedia di kantornya, Jakarta Selatan pada Rabu, 3 April 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.


Zulhas Musnahkan 11 Jenis Barang Impor Ilegal Senilai Rp 9,3 Miliar, Apa Saja?

27 hari lalu

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat melakukan pemusnahan barang-barang impor yang tidak sesuai ketentuan di pergudangan kawasan Citeureup, Bogor, Jawa Barat, Kamis 28 Maret 2024. ANTARA/Maria Cicilia Galuh
Zulhas Musnahkan 11 Jenis Barang Impor Ilegal Senilai Rp 9,3 Miliar, Apa Saja?

Zulhas memimpin pemusnahan barang impor ilegal yang didapat dari pengawasan post border. Adapun total nominal barang itu mencapai Rp 9,3 miliar.


Menteri Teten Masduki: Industri Knalpot Aftermarket Punya Potensi Ekonomi Besar

30 hari lalu

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ketika ditemui di Smesco Jakarta pada Kamis, 30 November 2023. TEMPO/Riri Rahayu.
Menteri Teten Masduki: Industri Knalpot Aftermarket Punya Potensi Ekonomi Besar

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan industri knalpot aftermarket punya potensi ekonomi besar.


AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

33 hari lalu

Ilustrasi fintech. Shutterstock
AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

AFPI menjamin penagih utang dalam industri fintech lending sudah bersertifikat.


THR dan Gaji ke-13 ASN Dinilai Tak Efektif Kerek Perekonomian, Ekonom: Perbaiki Upah Pekerja Sektor Industri dan Jasa

34 hari lalu

Ilustrasi pekerja menerima THR. Antara
THR dan Gaji ke-13 ASN Dinilai Tak Efektif Kerek Perekonomian, Ekonom: Perbaiki Upah Pekerja Sektor Industri dan Jasa

Ekonomi CORE Eliza Mardian mengatakan, THR dan gaji ke-13 ASN tak berdampak signifikan bagi perekonomian.


Terpopuler: Alasan Jokowi Stop Bansos Beras Juni Tahun Ini, Gibran Klaim Harga Pangan Stabil

40 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Gudang Bulog GDT (Gudang Daerah Tertinggal) Huta Lombang, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatra Utara, pada Jumat, 15 Maret 2024.  Foto Sekretariat Presiden
Terpopuler: Alasan Jokowi Stop Bansos Beras Juni Tahun Ini, Gibran Klaim Harga Pangan Stabil

Terpopuler: Alasan Jokowi Stop stop Bansos beras Juni tahun ini, Gibran klaim bahwa harga pangan mulai stabil.